Sineas Ramai-Ramai Surati Jokowi, Curhat Nasib Perfilman: Banyak yang Terancam Nganggur

| 06 Mar 2021 11:01
Sineas Ramai-Ramai Surati Jokowi, Curhat Nasib Perfilman: Banyak yang Terancam Nganggur
Joko Anwar. (Instagram/Joko Anwar)

ERA.id - Sejumlah sineas Indonesia kompak menyurati Presiden Jokowi. Mereka beramai-ramai memberi sindiran terkait nasib perfilman di Indonesia. 

Sejumlah aktor, aktris, hingga sutradara film kompak menyurati Jokowi terkait industri perfilman Indonesia. Mereka membagikan surat melalui media sosial secara terbuka. 

Joko Anwar misalnya, sutradara film Pengabdi Setan itu menyampaikan keluh kesahnya di media sosial ke Jokowi. 

"SURAT UNTUK PRESIDEN. Film Indonesia adalah milik kita semua, yang telah menjadi sahabat di banyak waktu, menjadi perekam banyak peristiwa bangsa untuk bisa kita jadikan renungan di kemudian hari," tulis Joko Anwar di Instagram. 

Dalam surat yang terdiri dari dua lembar itu, kumpulan sineas Indonesia menyoroti nasib industri perfilman di masa pandemi. Ribuan pekerja yang menggantungkan nasibnya dari film sulit bertahan hidup karena keterbatasan ruang kerja. 

Bukan cuma itu saja, masih di surat yang sama sineas Indonesia juga kehilangan pemasukan terbesarnya di masa pandemi. Hal ini lantaran sejumlah bioskop terpaksa tutup selama kurang lebih satu tahun. 

Meski pun saat ini bioskop sudah diizinkan buka setengah kapasitasnya, sayangnya masyarakat masih takut untuk berkunjung. Hal ini berdampak pada nasib karyawan yang terancam kehilangan pekerjaan. 

"Bioskop, yang walau telah dibuka dengan kapasitas hanya 50%, ternyata masih ditakuti masyarakat untuk dikunjungi. Akibatnya karyawan bioskop yang besar jumlahnya dan tersebar di seluruh Indonesia makin terancam kehilangan pekerjaan," bunyi surat ke Jokowi itu. 

Akibatnya, dari penutupan bioskop dan penurunan jumlah penonton kasus pembajakan film pun marak terjadi. Bahkan selama pandemi pembajakan film terus merajalela. 

Ini lah yang akhirnya menjadi ancaman yang bisa membunuh industri perfilman Indonesia. Padahal industri perfilman Indonesia disebut sebagai investasi besar bagi negara. 

Dalam surat itu juga disebutkan tahun 2019 pertumbuhan film Indonesia berhasil tembus ke sepuluh terbesar di dunia. 

"Pertumbuhan ini kemudian menjadikan Indonesia sebagai pasar film nomor sepuluh terbesar di dunia dengan nilai pasar sebesar 500 juta dolar AS di akhir tahun 2019," bunyinya. 

Lebih lanjut sineas Indonesia bersatu dan meminta agar pemerintah bisa membantu untuk perfilman Indonesia, salah satunya dari segi subsidi, perlindungan hukum, dan juga kesehatan. 

Selain Joko Anwar, sejumlah aktor dan aktris juga menyerukan aksi serupa dengan kompak di media sosial masing-masing.

Aktor film Indonesia. (Instagram/Joko Anwar)

Terlihat Dian Sastrowardoyo, Pevita Pearce, Chicco Jerikho, Jefri Nichol, Prilly Latuconsina, Raffi Ahmad, Sherina Munaf, Baskara Mahendra, Putri Marino, Adipati Dolken, Iqbaal Ramadhan, Vanesha Prescilla, dan masih banyak lagi. 

Sementara daftar sutradara yang ikut menyerukan hal serupa diantaranya ada Mira Lesmana, Riri Riza, Fajar Nugros, Anggy Umbara, Hanung Bramantyo, Rizal Mantovani, Angga Dwimas Sasongko, Ernest Prakasa, Upi Avianto, dan masih banyak lagi. 

Rekomendasi