Mengenal Gejala Diabetes dan Penanganan yang Tepat

| 12 Nov 2022 06:40
Mengenal Gejala Diabetes dan Penanganan yang Tepat
Gejala dan penanganan diabetes (Pexel.com/Nataliya Vaitkevich)

ERA.id - Diabetes merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disepelekan. Dilansir dari Mayoclinic, diabetes suatu gangguan metabolisme dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme karbohidrat akibat terganggunya fungsi insulin. 

Sekretaris Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), DR. Dr. Wismandari, SpPD, K-EMD berbagi mengenai gejala penyakit diabetes yang harus diwaspadai. Jika sudah mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya memeriksakan diri terlebih kadar gula darah pada tubuh.

"Kalau luka sembuhnya lama, ini yang sering ditemukan. Terus gairah seksnya nggak ada atau turun, sering lapar, pandangan matanya kabur, kesemutan atau mati rasa, kemudian haus terus, dan untuk wanita biasanya ada infeksi vagina atau keputihan. Jadi kalau sudah mengalami ini, buru-buru deh cek gula darah," jelas dokter Wismandari, saat konferensi pers World Diabetes Day 2022 di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/11/2022).

Dokter Wismandari juga memberitahukan mengenai penanganan yang tepat untuk pasien diabetes. Menurutnya edukasi bagi orang yang belum terkena diabetes sangat penting, hingga pemahaman bagi pasien untuk melakukan penanganan mandiri.

"Dasarnya adalah edukasi, itu penting, terlebih untuk teman-teman yang masih sehat untuk mewaspadai. Lalu penanganannya yaitu makan, makanan yang sehat. Aktivitas fisik harus dilakukan, seperti jalan, naik tangga turun tangga, jangan diam melulu. Obat-obatan ada di selanjutnya, dan terakhir pengobatan mandiri," tuturnya.

Menurut dokter Wismandari, pengobatan mandiri sangat berguna bagi pasien diabetes, agar tidak sering menghabiskan waktu dan biaya untuk menemui dokter. Pemahaman penanganan penyakit diabetes mandiri juga memberikan kemudahan bagi pasien dan pengobatan lebih maskimal.

"Jadi kalau sudah punya diabetes, diusahakan pasiennya tidak bergantung penuh sama dokternya. Semakin pasien mandiri, penanganan diabetesnya akan semakin maksimal," pungkas dokter Wismandari.

Rekomendasi