ERA.id - Diabetes bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan ginjal, stroke, hingga serangan jantung. Makanya penting mencegah dan mengendalikan diabetes dengan olahraga rutin.
Anjuran WHO terkait total durasi aktivitas fisik untuk orang sehat berusia 18-64 tahun adalah 150 menit per minggu, hal ini pun berlaku bagi para penyandang diabetes.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp. KO mengatakan banyak manfaat berolahraga rutin bagi penyandang diabetes, antara lain mengontrol kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki profil lemak darah, menurunkan persentase lemak tubuh, menurunkan dan mengontrol tekanan darah, meningkatkan kekuatan otot, daya tahan otot, dan ruang gerak sendi, meningkatkan propioseptif, mencegah neuropati perifer, hingga meningkatkan kebugaran dan kualitas hidup.
Meski demikian, ada beberapa rambu yang perlu diperhatikan oleh para penyandang diabetes sebelum memulai berolahraga.
"Penyandang diabetes yang baru memulai olahraga dapat melakukan latihan aerobik dengan intensitas sedang, seperti berjalan kaki atau sepeda statis yang dipadukan dengan latihan kekuatan otot," ujar dr. Antonius dalam keterangan resminya pada Rabu.
Lebih lanjut, dr. Antonius menjelaskan kombinasi aerobik dan latihan kekuatan otot dapat lebih bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah tetap stabil.
Selain itu, latihan fleksibilitas seperti Yoga dan pilates juga dapat dilakukan setiap saat. Sebelum melakukan olahraga, para penyandang diabetes diharapkan dapat berkonsultasi ke dokter terlebih dulu.
"Pastikan kadar gula darah tetap normal selama berolahraga, lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga. Pastikan juga asupan cairan cukup dan jangan memaksakan diri, berhentilah kalau sudah terlalu lelah," kata dr. Antonius.
Tak hanya olahraga rutin, untuk mengendalikan diabetes juga perlu mengatur pola makan. Sebab kadar gula darah yang dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam tubuh, baik pada pembuluh darah besar, pembuluh darah kecil, dan juga saraf.
"Apabila tidak dikendalikan, kadar gula darah tinggi tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan komplikasi yang fatal," ujar Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrinologi, metabolik, dan diabetes RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, dr. Leny Puspitasari, Sp. PD-KEMD.
Pengaturan pola makan menjadi poin penting pengendalian diabetes. Hal tersebut dapat terwujud dengan menerapkan 4J, yakni: Jenis makanan, Jumlah atau porsi makanan, Jadwal makan, dan Jurus masak.
Penyandang diabetes masih boleh mengonsumsi karbohidrat, hanya saja Jenis karbohidratnya harus dipilih dengan bijak. Pilihlah karbohidrat kompleks dan alami seperti nasi, kentang, ubi serta menghindari tepung dan makanan mengandung gula.
Untuk protein, sebaiknya pilih yang mengandung sedikit lemak. Jumlah atau porsi makan juga menjadi poin yang perlu diperhatikan dalam pengaturan makan.
Demi menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari, jadwal makan harus teratur, misalnya dengan tiga kali makanan utama dan tiga kali makanan selingan.
"Jangan lupa, pilih jurus masak yang tepat, hindari pengolahan makanan dengan digoreng. Pengolahan makanan yang dianjurkan bagi penyandang diabetes adalah pengolahan dengan tumis, kuah, kukus, panggang, atau bakar," kata dr.Diana Felicia Suganda, Sp. GK, M.Kes selaku dokter spesialis gizi klinik.