ERA.id - Indonesia menjadi negara ketiga dengan konsumsi gula tertinggi di ASEAN yang menyebabkan diabetes pada masyarakat. Hal ini diungkap oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Melihat hal tersebut, tidak heran apabila data International Diabetes Federation (IDF) 2021, mengatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat lima sebagai negara dengan kasus diabetes terbanyak di dunia.
Menurut Cut Memey, Penyanyi sekaligus Brand Ambassador STRONG Nation™ di Indonesia, kadar gula yang dibutuhkan setiap hari tidaklah banyak.
"Berdasarkan informasi dari Kemenkes RI, konsumsi gula per hari idealnya 50gram (setara 4 sendok makan) saja. Namun, saat ini sepertinya cukup banyak masyarakat yang mengonsumsi gula lebih dari angka tersebut," uajar Cut Memey melalui siaran resmi yang diterima Era.id.
Sejalan dengan hal itu, menurut data BPS, rata-rata konsumsi gula putih per kapita per minggu masyarakat Indonesia mencapai 1.123 gram pada tahun 2021, yang berarti satu orang di Indonesia mengonsumsi gula pasir sebanyak 160 gram dalam sehari.
"Dengan banyaknya makanan dan minuman kemasan serta tren minuman manis yang beredar saat ini, masyarakat harus semakin cerdas ketika mengonsumsi makanan dan minuman manis serta semakin berhati-hati menjaga pola konsumsi untuk menjaga kesehatan," tambah Cut Memey.
Dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari, Cut Memey ingin membantu meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya konsumsi gula berlebih serta pentingnya pemenuhan gizi harian yang seimbang untuk hidup yang lebih sehat. Senada dengan yang disampaikan Sudikno sebelumnya, simak beberapa tip sehat dari Cut Memey berikut ini.
1. Menjaga pola makan sehat dan seimbang
Membiasakan diri untuk mengonsumsi aneka ragam makanan untuk memperoleh seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Makanan bergizi seimbang terdiri dari makanan pokok, sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, daging, ikan dan lainnya. Serta, jangan lupa diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup, sekitar 8-10 gelas sehari.
2. Membatasi konsumsi asupan manis, asin dan berlemak
Mengonsumsi asupan manis, asin dan berlemak secara berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes hingga stroke. Selain itu, hal ini dilakukan agar bisa menjaga berat badan ideal dan tubuh menjadi lebih sehat. "Memang sulit rasanya membatasi konsumsi makanan manis, asin atau berlemak. Jika ingin tetap mengkonsumsi jenis makanan ini, mungkin Anda bisa membatasi porsi serta intensitasnya," ujar Cut Memey.
3. Rutin melakukan aktivitas fisik
Selain memperhatikan dan menjaga asupan makanan yang masuk, Anda perlu membuat tubuh lebih sehat dengan rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Tidak hanya membuat tubuh semakin sehat, rutin berolahraga juga dapat membantu mengontrol berat badan serta membuat tubuh lebih berenergi.
"Banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, saat ini aku sedang fokus pada kelas latihan dengan intensitas tinggi yang menggabungkan berat badan, pengkondisian otot dan kardio," jelas Cut Memey.
Sudikno, Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga mengatakan, untuk menurunkan risiko hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan obesitas, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, mengontrol pola makan dan olahraga.
"Setiap individu diharapkan memperhatikan asupan gizi dan mengonsumsi makanan yang bergizi," ucapnya.
High Intensity Interval Training (HIIT), adalah latihan intensitas tinggi yang dilakukan dalam waktu singkat, bergantian dengan waktu istirahat sejenak. Kegiatan yang intens inilah yang membantu memberikan hasil yang luar biasa, karena tubuh Anda tetap dalam mode pembakaran lemak hingga 24 jam setelah latihan, yang berarti Anda membakar lebih banyak lemak dan kalori daripada setelah berlari dengan kecepatan tetap. Kelas HIIT dapat berlangsung antara 15 hingga 60 menit.
"Bagi pemula, saya dapat menyarankan untuk mengikuti video seri latihan 20 menit selama 7 hari dari STRONG Nation™. Program ini dapat dilakukan sendiri di rumah dengan waktu yang fleksibel serta tanpa memerlukan peralatan tambahan. Tetapi, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya," tutup Cut Memey.