Mengenal Diet Zona Biru, Diet yang Menambah Tingkat Harapan Hidup Tinggi

| 25 Sep 2023 19:15
Mengenal Diet Zona Biru, Diet yang Menambah Tingkat Harapan Hidup Tinggi
Ilustrasi diet zona biru (iStockphoto)

ERA.id - Blue Zone merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut daerah di dunia yang mempunyai tingkat harapan hidup dan populasi centenarian (penduduk mencapai usia 100 tahun atau lebih) tertinggi. Namun, masih belum banyak yang mengenal diet zona biru dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang peneliti dalam bukunya, “The Blue Zone American Kitchen: 100 Recipes to Live to 100, Dan Bueetner menjelaskan fakta bahwa makanan merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan hingga memiliki usia panjang. Untuk penjelasan yang lebih spesifik, simak ulasan tentang diet zona biru di bawah ini.

Mengenal Diet Zona Biru

Diet Zona Biru merupakan aturan makan yang mengikuti pola makan dari penduduk lima wilayah blue zone di dunia. Wilayah Zona Biru ini tersebar di Amerika Utara, Amerika Tengah, Eropa, dan Asia, dimana penduduk di wilayah tersebut mempunyai probabilitas sepuluh kali lebih tinggi untuk memiliki usia hidup lebih lama daripada dengan penduduk di daerah yang lain.

Nama "Diet Zona Biru" diambil dari lingkaran biru yang dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah ini pada peta saat mereka menemukannya untuk pertama kali. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada bulan Mei 2018 lalu, penduduk di zona-zona ini juga mempunyai tingkat penyakit kronis yang lebih rendah daripada dengan orang-orang yang tinggal di tempat lain. Pola makan yang mereka terapkan dianggap sebagai faktor utama dalam meraih hidup usia panjang dan berkualitas.

Ilustrasi planning diet (Pixabay)

Bagaimana Menerapkan Diet Zona Biru?

Bagi Anda yang hendak menerapkan diet zona biru, sebaiknya jalani pola makan dari orang-orang yang tinggal di 5 blue zone di bawah ini:

Sardinia Italia

Buettner menjelaskan bahwa kunci umur panjang penduduk di Sardinia adalah kualitas udara yang bersih, konsumsi anggur lokal, dan penerapan prinsip 'bercinta setiap hari Minggu.' Selain itu, praktik pastoralisme atau menggembalakan ternak dari pegunungan ke dataran juga diyakini sebagai faktor penting yang ikut berpengaruh terhadap fenomena umur panjang masyarakat Sardinia.

Dalam bukunya, Buettner menjelaskan bahwa penggembala kuno di Sardinia seringkali mengonsumsi keju domba, susu kambing, roti pipih (flatbread), kacang polong, adas, roti sourdough, barley, teh milk thistle, kacang fava, tomat, almond, dan minuman yang berasal dari anggur Grenache.

Okinawa Jepang

Okinawa terkenal sebagai salah satu daerah dengan tingkat centenarian tertinggi di dunia, yaitu sekitar 6,5 dari setiap 10 ribu orang. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat yang hanya mempunyai 1,73 centenarian per 10 ribu orang.

Menurut Buettner, setelah tahun 1949, penduduk Okinawa mulai mengurangi konsumsi makanan seperti kunyit, rumput laut, dan ubi jalar akibat pengaruh Barat. Untuk menggantinya, mereka lebih banyak mengonsumsi nasi, susu, dan kambing.

Loma Linda California

Masyarakat Zona Biru di Amerika Serikat terdiri dari penganut Kristen Advent yang tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak menari, dan jarang menonton televisi, film, atau berbagai media yang lain.  

Mereka menerapkan pola makan yang menjalani prinsip-prinsip "biblikal," dengan fokus pada biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran, serta hanya mengonsumsi air sebagai minuman utama. Beberapa di antara mereka juga hanya mengonsumsi sedikit daging dan ikan, dan juga menghindari gula.

Ikaria Yunani

Dalam artikel bertajuk 'The Island Where People Forget to Die' yang ditulis oleh Buettner pada tahun 2012, ia menjelaskan bahwa masyarakat Ikaria, Yunani, mempunyai rahasia umur panjang dengan kebiasaan mengonsumsi lemon, keju feta, dan berbagai rempah-rempah seperti sage.

Buetttner juga mengungkapkan bahwa yang menjadi pembeda penduduk Ikaria dari tempat lainnya yaitu prioritas mereka dalam mengonsumsi susu kambing, kentang, madu, kacang-kacangan (terutama kacang cicer, kacang hitam, dan kacang lentil), beberapa jenis buah, sayuran liar, dan ikan dengan jumlah yang relatif sedikit.

Rekomendasi