5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menjalani Ibadah Puasa Ramadan

| 08 Mar 2024 19:30
5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menjalani Ibadah Puasa Ramadan
Ilustrasi menjalani ibadah puasa (Unsplash)

ERA.idPuasa Ramadan tinggal menghitung hari bagi umat Muslim. Sebelum menjalaninya, sebagian orang perlu memerhatikan beberapa hal agar ibadah puasanya tetap lancar. 

Puasa sebetulnya bermanfaat dalam menstabilkan kadar tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga sebagai anti oksidan dan anti peradangan.

Meski demikian, ada beberapa kelompok yang perlu memerhatikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan puasa, khususnya di bulan suci Ramadan yang mana puasa dilakukan selama satu bulan penuh.

Maka dari itu, pakar menyebutkan beberapa hal berikut agar tetap sehat selama menjalani ibadah puasa Ramadan. 

1. Cek kesehatan sebelum menjalani puasa

Misalnya saja orang dengan penderita penyakit, dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter atau pada fasilitas kesehatan terdekat guna mengetahui kondisi kesehatannya.

"Puasa itu menyehatkan badan. Kita yang sehat saja makin tambah sehat dengan berpuasa, teman-teman yang punya komorbid juga harus yakin puasa itu menyehatkan badan," kata praktisi kesehatan masyarakat sekaligus staf di bidang Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Ngabila Salama, MKM, seperti dikutip Antara.

Di saat orang berisiko berkonsultasi sebelum menjalani ibadah puasa, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi apakah pasien tetap harus melanjutkan minum obat, demikian juga terkait pemberian dosis dan waktu mengonsumsinya.

Menurut dia, hal ini penting sebab puasa mengubah metabolisme tubuh seseorang karena perubahan waktu makan, minum, serta istirahat. 

"Penderita penyakit, termasuk bagi Ibu hamil dan Ibu menyusui disarankan konsultasi terlebih dahulu. Mereka butuh supervisi, kebutuhan nutrisi bagi janin juga harus dipenuhi," ujarnya.

2. Sahur di waktu yang tepat

Waktu sahur disarankan sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka.

Ngabila menyebut, tak jarang masyarakat melakukan sahur pada dini hari karena ingin beristirahat dan bekerja esok hari.

Hal ini menyebabkan waktu puasa dijalani lebih lama ketimbang waktu sahur sebelum ibadah shalat subuh.

"Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam," katanya.

3. Berbuka puasa dengan makanan sehat

Lebih lanjut, pada saat berbuka disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat dengan kadar gula yang terkontrol.

Adapun beberapa jenis makanan yang perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya antara lain gorengan, minuman manis berpengawet, hingga air soda.

Sedangkan makanan dan minuman yang dianjurkan adalah sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, nasi putih, lauk pauk, sayur, buah-buahan dan cukup minum air putih sebanyak 2 liter per hari.

"Batasi gula, garam, dan lemak. Konsepnya harus seimbang antara karbohidrat, protein, dan lain-lainnya," katanya.

4. Rutin olahraga

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menambahkan, masyarakat diimbau untuk tetap melakukan aktivitas fisik atau berolahraga ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.

Aktivitas ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki selama 20 hingga 30 menit atau sekitar 6.000 langkah per hari.

5. Pola hidup bersih

Selain itu, masyarakat terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat baik kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

"Kita harus tetap semangat menjalani aktivitas sehari-sehari tanpa merasa lemas. Sehingga bisa fokus beribadah di bulan Ramadhan," pungkas dia. (Ant)

Rekomendasi