ERA.id - Sahur sebelum menjalankan puasa adalah hal yang sangat disunahkan. Sahur merupakan keringanan (rukhsah) untuk orang-orang yang akan melaksanakan puasa. Lalu, kapan waktu terbaik untuk sahur?
Orang merasa lapar saat puasa adalah hal yang wajar. Makan sahur merupakan hal yang penting agar rasa lapar tersebut tidak segera muncul atau bahkan membuat Anda lemas. Terkait waktu terbaiknya, Nabi Muhammad saw. menganjurkan untuk mengakhirkan sahur.
Waktu Terbaik untuk Sahur
Berdasarkan hadis riwayat Ahmad, “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur”. Abu Bakar Al-Kalabazi menjelaskan, maksud dari mengakhirkan sahur adalah makan sahur pada sepertiga terakhir malam.
“Nabi saw. pernah ditanya, ‘Malam apa yang paling didengar (doa)?’ ‘Sepertiga terakhir malam,’ tegas Nabi SAW. Dalam hadis lain, Nabi saw. berkata, ‘Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah,’ Kemungkinan, yang dimaksud mengakakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam. Karena pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT,” ungkap Abu Bakar dalam buku Bahrul Fawaid, seperti dikutip Era.id dari NU Online.
Dari penjelasan tersebut, tampaknya tujuan mengakhirkan sahur bukan hanya soal makan dan minum, tetapi diiringi ibadah lainnya, seperti salat, zikir, dan berdoa. Itu karena masa tersebut menjadi waktu terbaik untuk berdoa.
Berdasarkan kebiasaan Nabi Muhammad saw., dia terbiasa bangun tengah malam dan salat malam. Sangat mungkin jika Nabi Muhammad saw. beribadah, baru kemudian makan sahur menjelang waktu Subuh.
Menurut kesaksian Hudzaifah, dirinya pernah menyantap makan sahur bersama Nabi menjelang Subuh, (HR Ibnu Majah). Hal tersebut diperkuat pengakuan Zaid bin Tsabit.
Dikisahkan bahwa Zaid pernah sahur bersama Rasulullah saw., kemudian salat berjemaah. Saat ditanya mengenai interval antara selesai makan dan salat, Zaid menjawab, “Kisaran membaca lima puluh ayat,” (HR Ibnu Majah).
Berdasarkan berbagai riwayat dan pendapat tersebut, maka bisa ambil kesimpulan bahwa waktu terbaik untuk sahur adalah pada sepertiga terakhir malam, yaitu menjelang waktu Subuh.
Sebagai bahan pertimbangan, sebaiknya jarak makan sahur dengan waktu Subuh tidak terlalu dekat sehingga Anda tidak makan secara terburu-buru. Dengan demikian, Anda juga masih memiliki waktu untuk membersihkan gigi dari sisa makanan tersebut.
Waktu Terbaik untuk Sahur Menurut Kesehatan
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik Universitas Indonesia, Diana Felicia Suganda, waktu terbaik untuk makan sahur adalah mendekati imsak. Selain itu, Diana memberikan saran agar tidak sahur beberapa jam sebelum waktu sahur seharusnya.
"Sahur kalau lebih cepat artinya waktu kita kosong alias berpuasa lebih panjang," terang Diana, dilansir Antara.
Terdapat alasan kesehatan terkait mengakhirkan waktu sahur. Sahur sebaiknya dilakukan menjelang imsak agar jarak waktu dengan waktu berbuka tidak lebih dari 13—14 jam. Jika sahur dilakukan pukul 03.00—04.00, puasa dilakukan selama kurang lebih 13—14 (dengan catatan waktu berbuka puasa pukul 18.00).
"Pengaruhnya untuk orang-orang dengan masalah gula darah ya biasanya jadi lebih berat kalau lewat dari jam makannya, waktu berpuasa lebih panjang akhirnya gula darahnya keburu drop," terangnya.
Lalu bagaimana jika sahur dilakukan tengah malam? Hal tersebut berpotensi mengganggu jam biologis tubuh.
"Semua sudah ada penelitiannya, rekomendasinya kapan kita harus makan saat bulan puasa. Jadi sebaiknya sahurnya tidak jam 24.00 atau dijadikan makan malam. Sewajarnya saja kita sahur sesuai jam menuju imsak dan saat berbuka puasa," terang Diana terkait waktu terbaik untuk sahur.