ERA.id - Tak lagi terjadi hanya pada mereka yang masuk usia lanjut, orang berusia muda terserang penyakit stroke kini semakin melonjak. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat, stroke sekarang rentan menyerang kelompok usia 18-44 tahun.
Dilansir dari Healthline, data tersebut diperoleh CDC usai 10 tahun belakangan ini menemukan risiko stroke pada individu dengan usia di bawah 65 tahun meningkat. Para peneliti CDC menyebutkan prevalensi stroke meningkat hampir 8 persen, yang didominasi oleh orang dewasa muda.
Pada rentang usia 18-44 tahun terdapat peningkatan prevalensi stroke sebesar 14,6 persen, sedangkan untuk rentang usia 45-65 meningkat 15,7 persen. Angka ini dinilai sangat buruk untuk ke depannya.
“Laporan ini mengkhawatirkan karena pada populasi muda, angka stroke meningkat dan mereka juga mencatat bahwa tingkat obesitas dan hipertensi meningkat pada orang-orang muda. Itu pertanda buruk,” kata Direktur Stanford Center, Gregory W. Albers, dilansir dari Medical News Today.
Mengenai kasus stroke di usia muda meningkat tersebut, W. Taylor Kimberly, Kepala Divisi Perawatan Neurokritis di Rumah Sakit Umum Massal mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor penyebabnya. Salah satunya adalah gaya hidup yang diterapkan oleh orang-orang kelompok usia muda saat ini.
“Sudah diketahui prevalensi stroke meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga fakta bahwa prevalensi stroke meningkat pada kelompok usia yang lebih muda menunjukkan adanya potensi perubahan dalam faktor risiko, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, dan kemungkinan kesadaran,” dilansir dari Statnews.
Selain itu, tekanan darah tinggi dan obesitas juga memiliki peran besar terhadap faktor risiko terkena stroke. Untuk itu, peneliti di Divisi Penyakit Jantung dan Pencegahan Stroke CDC, Omoye Imoisili, MD, mengatakan bahwa perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat bisa membantu mengurangi terkena stroke di usia muda.
“Kurangi stroke dengan mengendalikan kesehatan Anda. Langkah dan cara pencegahan mencakup kebiasaan hidup sehat yang dapat dilakukan sendiri dan juga dengan dukungan tim layanan kesehatan. Di antaranya memilih makanan dan minuman yang sehat, menjaga berat badan, rutin melakukan aktivitas fisik, tidak merokok, batasi alkohol, dan mengontrol tekanan darah,” pungkas Omoye Imoisili.