Direktur Jenderal WHO Umumkan Mpox Darurat Kesehatan Global

| 18 Aug 2024 21:00
Direktur Jenderal WHO Umumkan Mpox Darurat Kesehatan Global
Mpox darurat kesehatan global (freepik)

ERA.idMpox kini menjadi penyakit langka yang kini menjadi sorotan utama dalam dunia kesehatan. Hal tersebut membuat mpox darurat kesehatan global menjadi tajuk yang banyak dibicarakan.

WHO telah menyatakan kondisi ini sebagai darurat kesehatan global, menyerukan tindakan segera untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Artikel ini akan membahas definisi dan perkembangan virus mpox di dunia.

Mpox Darurat Kesehatan Global

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, telah menetapkan bahwa peningkatan kasus cacar monyet (Mpox) di Republik Demokratik Kongo (DRC) dan sejumlah negara di Afrika menjadi darurat kesehatan masyarakat.

Dilansir dari laman resmi WHO, wabah Mpox telah menjadi perhatian internasional (PHEIC) berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional (2005) (IHR). Pernyataan Dr. Tedros tersebut dikeluarkan atas saran dari Komite Darurat IHR yang terdiri dari para ahli independen.

Komite sendiri sebelumnya telah menginformasikan kepada Direktur Jenderal WHO bahwa peningkatan kasus cacar monyet sebagai PHEIC tersebut berpotensi menyebar ke negara-negara di Afrika dan kemungkinan di luar benua tersebut.

Direktur Jenderal juga akan membagikan laporan pertemuan Komite dan (berdasarkan saran dari Komite) akan mengeluarkan rekomendasi sementara kepada beberapa negara.

Dalam mendeklarasikan PHEIC, Dr. Tedros juga mengatakan, “Munculnya kasus baru cacar monyet dengan penyebarannya yang cepat di bagian timur Kongo dan beberapa negara tetangga sangat mengkhawatirkan.”

kasus cacar monyet sebagai PHEIC tersebut berpotensi menyebar ke negara-negara lain (freepik)

Tedros menyatakan jika di atas wabah cacar monyet lainnya di Kongo dan negara-negara lain di Afrika, jelas diperlukan respons internasional yang terkoordinasi untuk menghentikan wabah dan menyelamatkan jiwa.

Sementara itu, Direktur Regional WHO untuk Afrika, Dr. Matshidiso Moeti mengatakan jika upaya yang signifikan telah dilakukan dalam kolaborasi erat antara masyarakat dan pemerintah untuk membendung cacar monyet.

“Dengan semakin menyebarnya virus, kami meningkatkan skala upaya melalui tindakan internasional yang terkoordinasi untuk mendukung negara-negara dalam mengakhiri wabah.” jelas Dr. Matshidiso.

Ketua Komite, Profesor Dimie Ogoina juga mengatakan, “Peningkatan kasus cacar monyet saat ini di beberapa bagian Afrika, bersama dengan penyebaran strain baru virus cacar monyet yang ditularkan secara seksual, merupakan darurat tidak hanya bagi Afrika, tetapi juga bagi seluruh dunia.”

Profesor Dimie menyatakan kasus cacar monyet yang berasal dari Afrika telah lama  diabaikan hingga kemudian menyebabkan wabah global pada tahun 2022. Sehingga, Profesor Dimie menginstruksikan jika kini adalah waktu yang tepat untuk bertindak tegas.

Apa Penyebab Cacar Monyet?

Perlu diketahui, penentuan PHEIC ini adalah yang kedua dalam dua tahun terkait dengan cacar monyet. Disebabkan oleh Orthopoxvirus, cacar monyet pertama kali terdeteksi pada manusia pada tahun 1970 di Kongo dan dianggap endemik di negara-negara Afrika tengah dan barat.

Kemudian pada Juli 2022, wabah cacar monyet multi-negara dinyatakan sebagai PHEIC karena menyebar dengan cepat melalui kontak seksual di berbagai negara di mana virus tersebut belum pernah terlihat sebelumnya.

PHEIC kemudian dinyatakan berakhir pada Mei 2023 setelah terjadi penurunan kasus global yang berkelanjutan.

Selain itu, cacar monyet telah dilaporkan di DRC selama lebih dari satu dekade, dan jumlah kasus yang dilaporkan setiap tahun terus meningkat selama periode tersebut.

Sebagai contoh pada tahun 2023, kasus mpox yang dilaporkan meningkat secara signifikan, dan jumlah kasus yang dilaporkan sejauh ini tahun ini telah melampaui total tahun lalu, dengan lebih dari 15.600 kasus dan 537 kematian.

Munculnya strain virus baru di Kongo tahun lalu (klade 1b) yang tampaknya menyebar terutama melalui jaringan seksual, dan deteksinya di negara-negara tetangga DRC kemudian menjadi sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan utama untuk mendeklarasi PHEIC.

Dalam sebulan terakhir, lebih dari 100 kasus klade 1b yang dikonfirmasi laboratorium telah dilaporkan di empat negara tetangga DRC yang sebelumnya belum melaporkan cacar monyet, yaitu Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.

Selain mpox darurat kesehatan global, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Rekomendasi