ERA.id - Tim peneliti hipnosis Universitas Padjadjaran mengembangkan metode untuk mengurangi kecemasan akibat Koronavirus yang dinamai “Afirmasi Virus Corona-19”.
Metode ini dikembangkan oleh tiga akademisi Unpad yang tergabung dalam kelompok peneliti hipnosis, antara lain Dr. Gilang Yubiliana (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr. Nani Darmayanti (Fakultas Ilmu Budaya) dan Jimi Narotama Mahameruaji(Fakultas Ilmu Komunikasi).
Ketiganya mengembangkan metode afirmasi dengan memanfaatkan media audio visual. Tujuannya agar media ini lebih efektif digunakan untuk proses hipnosis mandiri (self hypnosis) selama masa isolasi akibat pandemi berlangsung.
Ada dua tahapan dalam pengembangannya, yaitu penyusunan kalimat afirmasi. Penyusunan ini melibatkan telaah dari ahli linguistik. Dalam hal ini, Dr. Gilang berkolaborasi dengan Dr. Nani dari sisi telaah linguistiknya.
Kalimat afirmasi ini dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang digunakan saat proses hipnosis mandiri. Strategi ini bertujuan agar kalimat afirmasi mampu memberikan ketenangan kepada individu.
“Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat “AFIRMASI VIRUS CORONA -19” mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik,” ujar Gilang.
Gilang mengatakan, dengan mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik, terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kecemasan dengan biomarker kadar hormon. Analisis ini diperoleh Dr. Gilang saat studi Doktoralnya pada 2016 lalu.
Tahap selanjutnya adalah membuat kalimat afirmasi ini menjadi media audiovisual. Proses yang dilakukan oleh Jimi Narottama ini berhasil membuat media audiovisual bertajuk “Media Intervensi Hypnosis Afirmasi Virus Corona-19”. Media inilah yang digunakan untuk proses hipnosis mandiri.
Pada media visual ini, tim menggunakan teknik pengambilan gambar secara statis, dengan obyek latar pantai dan deburan ombak. Gambar ditambahkan efek slow motion untuk lebih memberikan perasaan tenang.
“Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan,” tambah Gilang.
Sebelum digunakan massal, media intervensi ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Tim memanfaatkan media daring berupa Google Form Survey dan Youtube Unlisted dengan mengikutsertakan 30 responden. Selain itu, media juga tengah diproses untuk hak kekayaan intelektualnya.