ERA.id - Angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih terbilang rendah, yaitu sekitar 40 persen di perkotaan dan sekitar 30 persen di perdesaan.
Padahal, air susu ibu (ASI) membangun ikatan batin ibu dan anak yang semakin kuat. ASI juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ibu maupun si kecil. Terlebih lagi, di masa-masa pandemi COVID-19 saat ini menyadarkan bahwa kesehatan lingkungan berpengaruh besar bagi kehidupan.
dr. Utami Roesli, Sp.A, MBA, IBCLC, FABM, Pendiri Sentra Laktasi Indonesia (SELASI) mengatakan, banyak sekali manfaat menyusui bagi ibu.
"Seperti menurunkan berat badan, turunkan risiko kanker payudara, kanker darah, menurunkan risiko ibu terkena darah tinggi, jantung, diabetes tipe 2, dan cegah beberapa jenis penyakit lainnya," ungkap dr. Utami Roesli lewat acara Talkshow Pekan Menyusui Sedunia oleh Dompet Dhuafa, baru-baru ini.
"Perlu diingat ASI eksklusif dan menyusui yang benar harus dilakukan untuk anak baru lahir, 6 bulan, atau lebih dari 2 tahun lebih," lanjutnya.
Tak hanya menjadi asupan untuk si kecil, ASI juga bermanfaat bagi kesehatannya. Pemberian susu formula padi bayi juga berbahaya dan bisa terjadi resiko penyakit.
Sebab bayi dibawah 6 bulan diberikan susu formula rentan terkena bermacam-macam penyakit, seperti diare, hingga radang paru-paru.
"Anak-anak akan terhindar dari leukimia, mencegah diare, mencegah diare, dan menambah imun. Kalau susu formula 50 persen lebih rentan mengalami diare. Selain itu, pada non-asi kemungkinan mengalami radang paru-paru," jelas dr. Utami Roesli.