ERA.id - Sampai saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami penyakit kronis, seperti yang dihadapi oleh pengidap diabetes tipe-2. Data dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 menunjukkan jumlah pasien diabetes di Indonesia mencapai 19,47 juta.
Jenis-jenis penyakit kronis bermacam-macam, mulai dari diabetes, hipertensi, hingga gagal ginjal akut. Biasanya, penyakit akut serius yang perlu segera ditangani oleh dokter dan terkadang ada yang harus menjalani rawat inap.
"Kita semua tahu pembiayaan BPJS berat sekali, terutama penyakit kronis. Kalau kita bicara diabetes, hipertensi itu punya konsekuensi atau peluang terjadi komplikasi yang paling ditakutkan adalah gagal ginjal," ujar dokter Adhitama Gunawan, Head of Medical Good Doctor Technology Indonesia melalui acara virtual Good Doctor Layanan Tatalaksana Penyakit Kronis Terintegrasi dan Inovatif pada Rabu (15/12/2021).
"Bukan hanya aspek fisik, tetapi juga pembiayaan memakan biaya sangat besar. Kalau kita lihat data beberapa tahun lalu, itu ada trilun rupiah beban diakibatkan diabetes miletus dan komplikasi disebabkan," lanjutnya.
Banyaknya orang yang mengidap penyakit kronis, berarti Indonesia masih membutuhkan kapasitas kesehatan yang memadai. Dalam kondisi tersebut, peluang besar bagi penyedia aplikasi kesehatan guna memperluas layanan bagi pasien kronis. Tak hanya fokus pada perawatan, tetapi ada aspek pencegahan.
"Intervensi digital sudah menjadi bagian dari hampir setiap aspek kehidupan manusia dan hal tersebut mendorong kita untuk beradaptasi terhadap hal terkait internet, salah satunya adalah telekonsultasi atau telemedisin," ucapnya.
"Telemedisin memberikan dampak positif selama masa pandemi ini, dimana penggunaannya menunjukkan peningkatan sangat signifikan terutama untuk layanan konsultasi dengan dokter, mencari informasi kesehatan, pembelian, dan pengantaran obat," tambahnya.