Perdana Menteri Swedia Kutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Negaranya

| 23 Jan 2023 11:35
Perdana Menteri Swedia Kutuk Aksi Pembakaran Al-Qur'an di Negaranya
Rasmus Paludan membakar Al-Qur'an. (Istimewa)

ERA.id - Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengutuk aksi pembakaran Al-Qur'an di Stockholm akhir pekan lalu sebagai tindakan yang "sangat tidak sopan". Pembakaran itu telah meningkatkan ketegangan antara Swedia dan Turki.

Sebelumnya, politisi sayap kanan Rasmus Paludan lalu berdemonstrasi di depan kedutaan Turki di ibukota Swedia dan membakar salinan kitab suci umat Islam itu pada hari Sabtu (21/1/2023), dilansir dari VOA.

Lusinan pengunjuk rasa lalu berkumpul pada Sabtu malam di depan konsulat Swedia di Istanbul dan membakar bendera Swedia sambil meminta Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Stockholm.

Ankara yang marah karena polisi Swedia mengizinkan Paludan berdemonstrasi akhirnya memanggil duta besar Stockholm dan membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia.

Aksi pembakaran Al-Qur'an oleh Paludan semakin merusak hubungan kedua negara ketika Stockholm mencoba meyakinkan anggota NATO Turki untuk menyetujui bergabungnya Swedia dan Finlandia dengan aliansi militer.

Tawaran itu terhenti di tengah tuntutan Ankara agar Stockholm menyerahkan aktivis Kurdi dan mencegah demonstrasi yang menyerang kepemimpinan Turki.

"Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi apa yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan," tulis Perdana Menteri Uls Kristersson di Twitter, Sabtu (21/1/2023).

"Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini," lanjutnya.

Banyak negara berpenduduk mayoritas Muslim marah dengan aksi pembakaran Al-Qur'an itu, mulai dari Maroko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, hingga Indonesia. 

Rekomendasi