Kasus Covid-19 Naik Lagi, Menteri Kesehatan Malaysia Berencana Wajibkan Pakai Masker Kembali di Sekolah

| 27 Apr 2023 14:22
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Menteri Kesehatan Malaysia Berencana Wajibkan Pakai Masker Kembali di Sekolah
Ilustrasi. (ANTARA)

ERA.id - Kementerian Kesehatan Malaysia sedang mempertimbangkan penggunaan masker kembali di sekolah-sekolah di tengah meningkatnya kasus COVID-19.

Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa pada Rabu (26/4/2023) mengatakan akan segera bertemu dengan Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek untuk membahas masalah tersebut.

“Saya akan bertemu Fadhlina minggu ini untuk membahas pedoman dan mengapa kita perlu mengendalikan penyebaran COVID-19 di sekolah, terutama dengan varian baru Arcturus,” katanya seperti dikutip dari Berita Harian.

Arcturus atau XBB.1.16 adalah subvarian dari virus Omicron yang menurut penelitian Universitas Tokyo menyebar sekitar 1,17 hingga 1,27 kali lebih efisien daripada strain XBB.1 dan XBB.1.5. Hasil tes dari universitas juga menunjukkan bahwa varian tersebut “sangat resisten” terhadap berbagai antibodi COVID-19.

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 naik 30,4 persen dalam 14 hari menjelang 22 April. Kementerian Kesehatan juga mencatat 14.161 kasus aktif hingga tanggal tersebut.

Prosedur operasi standar (SOP) penggunaan masker di sekolah akan dirilis sebelum sekolah dibuka kembali Selasa depan.

“SOP tentang pengendalian COVID-19 akan diterbitkan sebelum siswa kembali ke sekolah pada 2 Mei sebagai langkah pencegahan," ucap Zalifa.

“Ini penting karena kami khawatir siswa akan tertular setelah beraktivitas saat libur lebaran yang dapat menyebabkan COVID-19 kembali menyebar di sekolah,” lanjutnya.

Sementara itu, Asosiasi Medis Malaysia (MMA) mengatakan bahwa “tidak perlu ada kewajiban memakai masker di sekolah”.

“Hanya siswa dengan gejala atau kondisi medis yang dapat menempatkan mereka pada risiko tinggi yang harus memakai masker,” kata presiden MMA Dr. Muruga Raj Rajathurai dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu.

Dr. Muruga menyarankan bahwa mencuci atau membersihkan tangan lebih penting daripada memakai masker.

“Sebagai tindakan pencegahan tambahan, sekolah dapat meminta guru dan siswanya untuk melakukan tes mandiri satu kali pada Minggu malam sebelum sekolah pada Senin. Namun, ini hanya sementara untuk mencegah wabah di sekolah setelah libur lebaran," katanya.

Sejak September tahun lalu, penggunaan masker di lingkungan sekolah Malaysia tidak lagi diwajibkan. Saat ini, masker hanya perlu dipakai di angkutan umum dan di fasilitas kesehatan serta bagi mereka yang dinyatakan positif.

Rekomendasi