Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Tak Maju Pemilihan: Saya Sudah Tua dan Pikun

| 07 Jun 2023 13:14
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Tak Maju Pemilihan: Saya Sudah Tua dan Pikun
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Wikimedia)

ERA.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pada hari Selasa (6/6/2023) bahwa dia tidak akan ikut serta dalam pemilihan negara bagian yang akan datang karena sudah tua dan pikun.

“Tidak, saya sudah tua … (dan) pikun,” kata pria berusia 97 tahun itu saat konferensi pers setelah pertemuan tertutup tentang perundingan meja bundar Proklamasi Melayu seperti dilansir dari CNA.

Proklamasi Melayu mengacu pada dokumen 12 poin yang ditulis oleh Mahathir yang konon bertujuan untuk melindungi kepentingan dan mempersatukan komunitas Melayu untuk “memulihkan kekuatan politik Melayu”.

"Saya tidak mengerti. Orang-orang di luar negeri mengundang saya untuk berbicara tentang masa depan dunia. Jepang dan Korea Selatan mengundang saya. Namun, ketika saya kembali ke sini, orang bertanya kapan saya pensiun?” kata Mahathir.

Pemilihan negara bagian di Malaysia yang rencananya diselenggarakan pada Agustus mendatang akan diadakan di enam negara bagian, yaitu Kedah, Kelantan, Negeri Sembilan, Penang, Selangor dan Terengganu.

Secara terpisah, Mahathir mengatakan akan bertemu dengan Ketua Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin untuk membahas kerja sama.

“Dia telah menyatakan posisinya,  dia mendukung (Proklamasi Melayu) dan dia tidak melawan saya. Saya juga tidak menentangnya. Itu semua sudah diketahui publik,” ujar Mahathir.

Ketika ditanya apakah kerja sama dengan PN akan permanen atau hanya untuk pemilihan negara bagian, Mahathir mengatakan hal itu akan dibahas dalam pertemuan dengan Muhyiddin.

"Kami akan berdiskusi. Ada kemungkinan kami akan bersaing dalam pemilihan negara bagian jika itu adalah keinginan publik," ucapnya.

Mahathir, yang memimpin koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) dalam Pemilihan Umum ke-15 tahun lalu, gagal mempertahankan kursinya di Langkawi dan mengalami kekalahan pemilihan pertamanya dalam 53 tahun.

Rekomendasi