ERA.id - Taiwan menolak permohonan pejabat pariwisata China untuk memasuki pulau itu untuk pameran perjalanan internasional bulan depan, kata pihak berwenang pada Kamis (29/6/2023).
China menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya dan sebelumnya menyatakan akan merebut Taiwan walaupun dengan paksa.
Setelah sebelumnya sempat ditutup karena pandemi, Taiwan membuka kembali perbatasannya untuk sebagian besar wisatawan pada bulan Oktober, tetapi tetap melarang warga negara China untuk masuk. Taiwan juga tidak mengizinkan tur grup ke China, meskipun pelancong individu bebas melakukannya.
Penyelenggara Pameran Perjalanan Musim Panas Internasional Taipei telah mengundang pejabat pariwisata provinsi dari China, tetapi lamaran mereka ditolak "setelah mempertimbangkan situasi lintas selat secara keseluruhan", kata Badan Imigrasi Nasional pada hari Kamis seperti dilansir dari CNA.
"Ada keraguan atas kebutuhan, urgensi, dan partisipasi mereka yang tak tergantikan, dan oleh karena itu aplikasi mereka tidak disetujui," katanya dalam sebuah pernyataan.
Dewan Urusan Daratan Taiwan yang menangani masalah lintas selat mengatakan sekitar 70 pejabat ditolak izin masuknya. Namun, hampir 200 operator dan pelaku pariwisata dari China masih menghadiri pameran tersebut, kata juru bicara Jan Jyh-horng.
Kantor Urusan Taiwan China pada hari Rabu mengkritik Taipei karena pembatasan perjalanan pada tur grup dari Taiwan ke China. "Mereka harus memenuhi keinginan dan harapan mayoritas rakyat Taiwan dan industri pariwisata, serta mencabut pembatasan yang tidak masuk akal pada tur grup," kata juru bicara Zhu Fenglian.
Dia menambahkan bahwa Taiwan juga harus "menciptakan kondisi untuk pertukaran industri pariwisata lintas selat".
Sejak 2016, Taiwan mengalami penurunan tajam dalam pariwisata dari China setelah Presiden Tsai Ing-wen yang menolak klaim China atas pulau itu menjabat.