ERA.id - Kebakaran hutan di pantai barat pulau Maui, Hawaii, yang terjadi pada Selasa (8/11/2023) lalu dengan cepat menyapu kota tepi pantai Lahaina dan menewaskan sedikitnya 67 orang. Pejabat setempat masih menelusuri penyebab kebakaran yang dikatakan sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah Hawaii tersebut.
Api membakar sekitar 1.000 bangunan dan menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Korban tewas diperkirakan akan meningkat ketika tim pencari menyisir reruntuhan kota yang hangus dengan bantuan anjing pelacak.
"Saat upaya pemadaman berlanjut, 12 kematian tambahan telah dikonfirmasi pada pukul 13:00 hari ini di tengah kebakaran aktif Lahaina. Ini menambah jumlah korban tewas menjadi 67 orang," kata Maui County dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari CNA.
Gubernur Josh Green telah memperingatkan jumlah itu kemungkinan akan naik lebih jauh.
"Tanpa ragu, akan ada lebih banyak korban jiwa. Kami tidak tahu, pada akhirnya, berapa banyak yang akan terjadi," kata Green kepada CNN ketika jumlah korban mencapai 59 orang.
Tiga hari setelah bencana, masih belum jelas apakah beberapa warga telah menerima peringatan sebelum api melahap rumah mereka.
Pulau itu memiliki sirene darurat yang dimaksudkan untuk memperingatkan bencana alam dan ancaman lainnya, tetapi tampaknya tidak terdengar selama kebakaran.
Pejabat belum memberikan gambaran rinci tentang pemberitahuan apa yang dikirim, dan apakah itu dilakukan melalui pesan teks, email, atau panggilan telepon.
Kepala Pemadam Kebakaran Maui Bradford Ventura mengatakan pada konferensi pers hari Kamis (10/8/2023) bahwa kecepatan api membuat "nyaris tidak mungkin" bagi petugas garis depan untuk berkomunikasi dengan pejabat manajemen darurat yang biasanya akan memberikan perintah evakuasi. Dia juga mencatat bahwa layanan seluler terputus.
"Mereka pada dasarnya mengevakuasi diri sendiri dengan sedikit pemberitahuan," katanya, mengacu pada penduduk di lingkungan tempat kebakaran pertama kali terjadi.
Kebakaran Maui adalah kebakaran hutan terbaru yang melanda musim panas ini di seluruh dunia. Kebakaran memaksa puluhan ribu orang di Yunani, Spanyol, Portugal, dan bagian lain Eropa untuk mengungsi, sementara di Kanada bagian barat asap dari serangkaian kebakaran hebat menyelimuti sebagian besar wilayah Midwest dan Pantai Timur Amerika Serikat.