ERA.id - Warga Kristen mengalami "persekusi" yang dilakukan kelompok ekstremis Israel tanpa ada tindakan dari pemerintah, kata Dewan Gereja Dunia (WCC) di Yerusalem pada Selasa (5/10/2023).
"Kami mengalami persekusi terhadap komunitas dan agama kami," ungkap koordinator WCC di Yerusalem Youssef Daher kepada kantor berita Anadolu.
"Ada persekusi oleh Yahudi Israel, yang dipicu oleh kelalaian kepolisian atau pernyataan menteri-menteri kabinet Israel," katanya.
Sebuah video yang beredar pada Senin memperlihatkan para pemukim meludahi tanah ketika sekelompok warga Kristen meninggalkan gereja di Kota Tua Yerusalem.
Videos show Jewish worshippers spitting towards Christians and churches in occupied East Jerusalem.
Israeli police said five people have been arrested in connection with spitting incidents ⤵️ pic.twitter.com/nxF5NO0UQX
— Al Jazeera English (@AJEnglish) October 4, 2023
"Jika polisi serius, mereka tidak bakal membiarkan insiden semacam itu," kata Daher. "Ada kelalaian dari otoritas (Israel) dan ini mendorong para ekstremis itu."
Daher memperkirakan bahwa jumlah warga Kristen Palestina di Yerusalem sekitar 8.000 orang.
Menurutnya, warga Kristen mencatat sejumlah serangan terhadap gereja dalam beberapa bulan terakhir.
"Gereja-gereja mengadu ke polisi Israel, tetapi tidak ada tindakan apa pun," kata Daher.
Yerusalem Timur yang diduduki Israel pada 1967 memiliki sejumlah situs suci dan bersejarah bagi umat Kristen, termasuk Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre).