Dituding Jadi Otak Kerusuhan Bandara di Rusia, AS: Ini Hanya Kebencian dan Intimidasi

| 31 Oct 2023 11:10
Dituding Jadi Otak Kerusuhan Bandara di Rusia, AS: Ini Hanya Kebencian dan Intimidasi
AS Bantah tuduhan Putih (Dok: instagram/potus)

ERA.id - Juru bicara dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menanggapi tuduhan Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait kerusuhan di bandara Makhachkala. Kirby dengan tegas membantah tuduhan itu dan menyebut hal itu bentuk dari kebencian dan intimidasi.

“Ketika sesuatu menjadi buruk di negara Anda, Anda menyalahkan orang lain,” katanya, dikutip Reuters, Selasa (31/10/2023).

"Barat tidak ada hubungannya dengan ini. Ini hanyalah kebencian, kefanatikan dan intimidasi, murni dan sederhana," sambungnya.

Sebelumnya, Putin menuding Negara Barat, khsusunya Amerika Serikat sebagai otak dari kerusuhan yang terjadi di bandara Makhachakala, Dagestan, Minggu (29/10/2023) waktu setempat. Putin menyebut kerusuhan itu tak lepas dari dorongan negara Barat dan juga Ukraina.

"Peristiwa di Makhachkala tadi malam dipicu melalui jejaring sosial, tidak terkecuali dari Ukraina, melalui agen-agen layanan khusus Barat. Siapa yang mengorganisir kekacauan mematikan ini dan siapa yang diuntungkan hari ini, menurut pendapat saya, sudah menjadi jelas," kata Putin pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia.

“Elite penguasa AS saat ini dan negara-negara satelitnya adalah pihak yang paling diuntungkan dari ketidakstabilan dunia," lanjutnya.

Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan kerumunan besar orang menyerbu bandara, memaksa pintu terbuka dan keluar ke landasan pacu. Beberapa orang juga terlihat menghentikan mobil di luar dan menuntut untuk melihat dokumen penumpang untuk mencari paspor Israel.

Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan 20 orang, termasuk beberapa petugas polisi, menderita luka-luka dan dua orang berada dalam kondisi kritis. Petugas keamanan akhirnya berhasil mengendalikan situasi, dan lebih dari 60 orang telah ditangkap, menurut pihak berwenang setempat.

Rekomendasi