ERA.id - Gencatan senjata adalah sebuah istilah yang biasa muncul dalam berita terkait dengan perang dan konflik internasional. Lantas apa itu gencatan senjata
Artikel ini akan membahas konsep gencatan senjata, tujuannya, serta bagaimana perjanjian semacam ini dapat memengaruhi dinamika konflik dan usaha perdamaian.
Apa Itu Gencatan Senjata
Dilansir dari Humanitarian Law, gencatan senjata adalah perjanjian yang mengatur penghentian seluruh kegiatan militer untuk jangka waktu tertentu di wilayah tertentu. Ini dapat dideklarasikan secara sepihak, atau dapat dinegosiasikan antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Terminologi "armistice" kadang-kadang digunakan, meskipun memiliki makna sedikit berbeda: sebuah armistice adalah konvensi militer, yang tujuannya utama adalah untuk menghentikan hostilitas di seluruh teater perang, biasanya untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Sebuah armistice atau gencatan senjata tidak mewakili akhir dari pertempuran, hanya gencatan senjata (penghentian sementara dari pertempuran). Selain itu, gencatan senjata tidak mencerminkan akhir yuridis dari status perang.
Dengan demikian, gencatan senjata tidak boleh disalah artikan dengan perjanjian perdamaian, yang memang mencerminkan akhir dari konflik.
Hukum kemanusiaan menuntut bahwa "kapan pun keadaan mengizinkan, sebuah gencatan senjata atau penghentian tembak harus diatur, atau pengaturan lokal dibuat, untuk memungkinkan pemindahan, pertukaran, dan pengangkutan mereka yang terluka atau sakit akibat pertempuran".
Namun ternyata tujuan utama dari gencatan senjata bukanlah untuk memungkinkan tindakan kemanusiaan. Melainkan berupa keputusan militer yang menanggapi tujuan strategis: mengumpulkan pasukan, mengevaluasi otoritas dan rantai komando lawan, atau melakukan negosiasi.
Selalu ada risiko bahwa operasi bantuan yang dinegosiasikan dalam konteks gencatan senjata dapat digunakan sebagai "tawaran" oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Tawaran tersebut untuk mendapatkan kompromi politik atau militer atau untuk menguji niat baik dari pihak yang saling bertentangan atau kemampuannya untuk mengendalikan pasukannya atau wilayah tertentu.
PM Israel Netanyahu Menolak Gencatan Senjata
Sebagaimana Era beritakan sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata dengan Hamas, yang merupakan kelompok militan di Palestina.
Netanyahu menegaskan bahwa saat ini adalah waktu untuk terus berperang melawan kelompok teroris tersebut. Israel tidak menyetujui gencatan senjata, dan Netanyahu menggambarkan Hamas sebagai teroris, menyatakan bahwa tidak ada waktu untuk memberi jeda dalam konflik tersebut.
“Saya ingin memperjelas posisi Israel mengenai gencatan senjata. Sama seperti Amerika Serikat yang tidak menyetujui gencatan senjata setelah pemboman Pearl Harbor, atau setelah serangan teroris 9/11. Israel tidak akan menyetujui penghentian permusuhan dengan Hamas setelah serangan mengerikan pada 7 Oktober,” kata Netanyahu, Selasa (31/10/2023).
Netanyahu kembali menekankan bahwa Israel tidak akan akan menyerah melawan Hamas yang lebih dulu melakukan serangan sejak 7 Oktober. Dia bahkan menyebut kelompok Hamas sebagai teroris dan tidak ada waktu untuk memberi jeda untuk berperang.
“Seruan gencatan senjata atau seruan agar Israel menyerah pada Hamas, menyerah pada teroris, menyerah pada barbarisme, itu tidak akan terjadi,” tegasnya.
“Ini adalah waktu untuk perang,” sambungnya.
Selain apa itu gencatan senjata, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…