ERA.id - TikTok akhirnya menghapus konten yang memuat surat lawas Osama bin Laden yang sempat viral dan menghebohkan Amerika Serikat. TikTok menegaskan konten yang berisikan surat Osama bin Laden itu melanggar aturan.
"Konten yang mempromosikan surat ini jelas melanggar aturan kami dalam mendukung segala bentuk terorisme. Secara proaktif dan agresif menghapus konten ini dan menyelidiki bagaimana konten tersebut bisa masuk ke platform kami," kata juru bicara TikTok, dilansir NYPost, Jumat (17/11/2023).
Pada saat yang sama, perusahaan tersebut juga menyangkal konten Osama bin Laden viral di aplikasinya. Padahal video itu telah ditonton ribuan kali.
Selain itu, perusahaan juga berdalih bahwa video itu viral bukan hanya karena TikTok saja, tetapi juga karena tersebar lewat media sosila lainnya.
“Jumlah video di TikTok sedikit dan laporan yang menjadi tren di platform kami tidak akurat. Ini tidak hanya terjadi di TikTok dan telah muncul di berbagai platform dan media," tegasnya.
Menurut data yang diperoleh, kebanyakan pengguna TikTok yang mempromosikan konten itu adalah perempuan.
Video yang mendukung Osama bin Laden muncul hanya beberapa hari setelah The Post melaporkan bahwa beberapa anggota parlemen Partai Republik memperbarui seruan mereka agar TikTok dilarang karena menyebarkan konten yang oleh para kritikus dianggap anti-Israel selama perang yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Konten tersebut pertama kali dibagikan oleh Lynette Adkins, seorang influencer media sosial dengan 12 juta pengikut yang telah diprofilkan di Los Angeles Times. Dalam videonya, yang telah menerima hampir 100.000 suka dan lebih dari 5.500 komentar sejak diunggah pada hari Rabu, Adkins mengatakan kepada para pengikutnya untuk “menghentikan apa yang mereka lakukan saat ini dan pergi membaca surat ke Amerika.”
Adkins menindaklanjuti dengan beberapa postingan lainnya, termasuk satu di mana dia membahas “tiga film untuk ditonton setelah Anda membaca 'surat untuk Amerika'” dan satu lagi di mana dia bereaksi terhadap Guardian yang menghapus teks tersebut dan menyatakan “Amerika kalah telak dalam perang".
“The Guardian menghapus postingan itu sebenarnya adalah salah satu hal terburuk yang bisa mereka lakukan. Saya tidak tahu siapa di baliknya atau apa alasannya, tapi saya rasa hal itu benar-benar menegaskan semua yang kami baca di surat itu,” kata Adkins.
Sejak video yang berisikan surat Osama bin Laden viral, banyak warga Amerika Serikat yang mulai meragukan pemerintah atas konflik yang terjadi di Timur Tengah. Anggota parlemen AS bahkan meminta agar platform TikTok dilarang beredar akibat konten tersebut.