ERA.id - Kondisi cuaca buruk di tengah cuaca dingin Arktik yang sedang berlangsung di Korea Selatan telah menyebabkan gangguan secara nasional, termasuk operasional penerbangan di Bandara Internasional Jeju.
Lebih dari 8.000 penumpang yang berangkat terhenti di bandara setelah landasan pacu ditutup pada Jumat (22/12/2023) pagi karena hujan salju lebat dan angin kencang, menurut laporan The Korea Herald.
Tindakan tersebut menyebabkan pembatalan lebih dari 260 penerbangan ke dan dari Pulau Jeju pada Jumat sore. Jumlah tersebut mencakup 137 kedatangan domestik dan 122 keberangkatan.
Bandara tersebut kembali beroperasi setelah lebih dari 7 jam setelah selesainya operasi penghilangan salju di landasan pacu.
Kantor berita tersebut menambahkan bahwa waktu penerbangan sebenarnya masih bervariasi meskipun operasi bandara telah dilanjutkan karena sayap dan badan pesawat perlu dicairkan.
Gelombang dingin di Korea Selatan mencapai puncaknya pada Jumat pagi, dengan suhu turun hingga -14,7 derajat Celcius di Seoul.
Banyak wilayah lain yang mencatat suhu minimum yang jauh lebih rendah dibandingkan ibu kota, termasuk Provinsi Gangwon, yang mencatat suhu terendah pada pagi hari di bawah -20 derajat Celcius, menurut otoritas cuaca.
Angin kencang dengan kecepatan lebih dari 55kmh memperkuat rasa dingin di sebagian besar wilayah, menurut laporan Yonhap.
Kerusakan juga terjadi di seluruh negeri karena cuaca, dengan lebih dari 200 kasus meteran air beku dan rusak, termasuk 90 di Seoul pada pukul 11 pagi.
Hujan salju lebat juga mempengaruhi pengoperasian 46 kapal penumpang di 38 rute dan masuk ke 91 jalur di enam taman nasional.
Hal ini juga menyebabkan kecelakaan lalu lintas, kendaraan terdampar dan cedera akibat jatuh.