ERA.id - Jepang memutuskan untuk menangguhkan pendanaan kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) setelah tuduhan keterlibatan staf mereka dalam serangan Hamas terhadap Israel pada bulan Oktober, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.
“Jepang sangat prihatin dengan dugaan keterlibatan anggota staf UNRWA dalam serangan teror terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Sebagai tanggapan, Jepang telah memutuskan untuk menangguhkan pendanaan tambahan untuk UNRWA untuk sementara waktu sementara UNRWA melakukan penyelidikan atas masalah tersebut dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengatasi tuduhan tersebut," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Sputnik.
Jepang juga meminta UNRWA untuk segera menyelidiki dan mengambil tindakan terhadap tersangka pegawai tersebut sehingga UNRWA dapat dengan tegas memenuhi peran yang seharusnya dimainkan.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa Jepang akan terus melakukan upaya diplomatik untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Menurut situs UNRWA, pemerintah Jepang mengalokasikan $7 juta (sekitar Rp110 miliar) pada tanggal 24 Oktober untuk mendukung para pengungsi yang terkena dampak pertempuran di Jalur Gaza.
Pada hari Jumat (26/1/2024), Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa Israel berbagi data dengan UNRWA mengenai dugaan keterlibatan beberapa anggota staf badan tersebut dalam serangan Hamas, dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban siapa pun yang terlibat dalam aksi terorisme.
Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Kanada dan beberapa negara lain dengan cepat merespons dengan menangguhkan pendanaan untuk UNRWA menyusul tuduhan tersebut.