PM Korea Selatan: Penambahan Kuota Mahasiswa Kedokteran Berdasarkan Analisis Ilmiah

| 13 Mar 2024 18:33
PM Korea Selatan: Penambahan Kuota Mahasiswa Kedokteran Berdasarkan Analisis Ilmiah
Ilustrasi aksi dokter magang di Korea Selatan menolak rencana peningkatan jumlah mahasiswa kedokteran. (X/@minjoo_hongtae)

ERA.id - Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-Soo mengatakan rencana pemerintah meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran sebanyak 2.000 kursi untuk mengatasi kekurangan dokter didasarkan pada analisis ilmiah.

Lebih dari 90 persen dari 13.000 dokter junior di Korea Selatan telah mengundurkan diri secara massal selama hampir sebulan, sebagai bentuk protes terhadap keputusan pemerintah itu.

Pengunduran diri massal tersebut telah menyebabkan pembatalan sejumlah operasi penting dan melumpuhkan sistem medis Korsel.

"Sangat disayangkan bahwa komunitas medis sekarang mengklaim kurangnya analisis dan konsultasi ilmiah," kata Han dalam pertemuan dengan pejabat terkait di kompleks pemerintahan di Sejong, dikutip dari Yonhap.

Han merujuk penelitian yang memproyeksikan kekurangan sekitar 10.000 dokter pada 2035 dan mencatat bahwa universitas telah meminta pemerintah untuk meningkatkan kuota kuliah kedokteran.

"Kami telah memutuskan untuk meningkatkan pendaftaran sebanyak 2.000 mulai tahun 2025, dengan mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk pelatihan medis," kata Han.

Aksi mogok kerja oleh dokter magang dan residen di Korea Selatan semakin berlarut-larut. Terbaru, para profesor fakultas kedokteran di Seoul National University (SNU), salah satu dari lima rumah sakit umum besar di negara itu, mengancam akan mengajukan pengunduran diri massal pekan depan jika pemerintah gagal memberikan solusi dalam menangani pemogokan yang sedang berlangsung.

Rekomendasi