Kantor Kepresidenan Korea Selatan: Pembahasan Kuota Mahasiswa Bisa Dibicarakan Asal Masuk Akal

| 06 Sep 2024 17:20
Kantor Kepresidenan Korea Selatan: Pembahasan Kuota Mahasiswa Bisa Dibicarakan Asal Masuk Akal
Dokter Korea Selatan (freepik/ijeab)

ERA.id - Kantor kepresidenan Korea Selatan mengaku terbuka untuk merevisi rencana untuk meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran yang memicu protes berbulan-bulan.

"Pembahasan tentang kuota sekolah kedokteran dapat dimulai dari awal jika komunitas medis memberikan saran yang masuk akal," kata pernyataan kantor kepresidenan, dikutip Yonhap News, Jumat (6/9/2024).

Meski mengaku terbuka untuk merevisi hal itu, pemerintah menegaskan kembali bahwa rencana itu tidak akan dicabut.

Sejak Februari 2024, ribuan dokter magang, termasuk dokter magang dan residen turun ke jalan untuk melakukan mogok kerja yang menentang penambahan kuota mahasiswa baru di kedokteran. Penambahan 2.000 itu akan diberlakukan mulai tahun depan untuk mengatasi kekurangan tenaga medis yang parah.

Korea Selatan menjadi salah satu masyarakat dengan tingkat penuaan tercepat di dunia. Awal tahun ini, sekolah kedokteran menyelesaikan kuota penerimaan mereka untuk tahun 2025 yang naik hampir 1.500 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut jajak pendapat Gallup Korea yang dirilis pada hari Jumat, lebih dari setengah responden mendukung peningkatan penerimaan sekolah kedokteran pada tahun 2025.

Namun, 64 persen responden juga mengatakan pemerintah menangani situasi dengan buruk, dan tingkat ketidaksetujuan Presiden Yoon Suk Yeol mencapai 67 persen.

Kementerian kesehatan awal minggu ini mengatakan akan mengerahkan dokter militer untuk mengatasi kekurangan staf medis, tetapi membantah peringatan dari beberapa dokter bahwa sistem tersebut berada di ambang kehancuran.

Rekomendasi