ERA.id - Sedikitnya lima rokter diluncurkan dari kota Zummar di Irak menuju pangkalan militer AS di timur laut Suriah, Minggu (21/4/2024) waktu setmpat.
Serangan terhadap pasukan AS ini menjadi yang pertama sejak awal Februari ketika kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak mengentikan serangan mereka terhadap pasukan AS.
Serangan ini terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani kembali dari kunjungan ke Amerika Serikat, di mana ia bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih.
Sebuah postingan di grup Telegram yang berafiliasi dengan Kataib Hezbollah mengatakan faksi-faksi bersenjata di Irak telah memutuskan untuk melanjutkan serangan setelah jeda hampir tiga bulan setelah melihat sedikit kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri koalisi militer pimpinan AS di negara tersebut.
Grup Telegram populer lainnya yang dekat dengan Kataib Hizbullah, Sabreen News, kemudian mengatakan belum ada pernyataan resmi dari faksi yang didukung Iran tersebut.
Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan lebih dari lima roket ditembakkan dari Irak ke arah pasukan di pangkalan koalisi di Rumalyn, Suriah, namun tidak ada personel AS yang terluka.
Pejabat tersebut menyebutnya sebagai "serangan roket yang gagal", namun belum jelas apakah roket-roket tersebut gagal mencapai pangkalan atau hancur sebelum mencapai pangkalan. Juga tidak jelas apakah pangkalan itu adalah sasarannya.
Setelah itu, kata pejabat itu, sebuah pesawat dari koalisi pimpinan AS di Irak dan Suriah melakukan serangan terhadap peluncur tersebut.
Dua sumber keamanan dan seorang perwira senior militer di Irak mengatakan sebuah truk kecil dengan peluncur roket terpasang di bagian belakang telah diparkir di Zummar, sebuah kota di perbatasan dengan Suriah.
Seorang perwira militer mengatakan truk yang hancur itu disita untuk penyelidikan lebih lanjut dan penyelidikan awal menunjukkan truk itu hancur akibat serangan udara.
“Kami sedang berkomunikasi dengan pasukan koalisi di Irak untuk berbagi informasi mengenai serangan ini,” tambah perwira itu, dikutip AFP, Senin (22/4/2024).
Sel Media Keamanan Irak, sebuah badan resmi yang bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi keamanan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Irak telah melancarkan “operasi pencarian dan inspeksi luas” yang menargetkan para pelaku di dekat perbatasan Suriah, dan berjanji untuk membawa mereka ke pengadilan.
Serangan-serangan itu terjadi setelah ledakan besar di sebuah pangkalan militer di Irak pada Sabtu pagi yang menewaskan seorang anggota pasukan keamanan Irak yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Komandan pasukan mengatakan itu adalah serangan sementara tentara mengatakan sedang menyelidiki dan tidak ada pesawat tempur di langit pada saat itu.