Kritik Negara Barat Soal Serangan Israel di Rafah, Erdogan: Amerika Serikat Tangan Anda Berlumuran Darah!

| 30 May 2024 11:58
Kritik Negara Barat Soal Serangan Israel di Rafah, Erdogan: Amerika Serikat Tangan Anda Berlumuran Darah!
Erdogan (X/@RTErdogan)

ERA.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam negara Barat, terutama Amerika Serikat atas serangan Israel di kamp pengungsian di Rafah. Erdogan menyebut 'tangan' Amerika Serikat berlumuran darah Palestina.

"Negara Amerika, tangan Anda juga berlumuran darah, para kepala negara dan pemerintahan Eropa, Anda telah terlibat dalam barbarisme Israel karena Anda tetap diam,” kata Erdogan, dikutip Anadolu, Kamis (30/5/2024).

Bukan hanya itu saja, dalam pidatonya di hadapan perlemen Turki, Erdona juga melayangkan kritik kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas ketidakmampuan sistem internasional, karena gagal menghentikan kekejaman yang terjadi di Gaza. Erdogan menyebut PBB tidak bisa melindungi personelnya sendiri atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel.

"PBB bahkan tidak mampu melindungi personel atau pekerja bantuannya sendiri, apalagi menghentikan genosida. Bukan hanya umat manusia yang binasa di Gaza, tapi PBB juga dengan semangatnya,” ucapnya.

Terkait serangan terbaru Israel yang menewaskan puluhan orang, terutama anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia, Erdogan mengutuk aksi tersebut. Dia menilai tidak ada negara yang dijamin aman selama Israel tidak menerima hukuman internasional.

"Tidak ada negara yang aman kecuali Israel menerima hukum internasional dan menganggap dirinya terikat oleh hukum internasional," tegasnya.

Erdogan menilai Israel yang tidak terlindungi oleh hukum merupakan ancaman tidak hanya bagi Palestina atau Gaza tetapi juga bagi perdamaian global dan kemanusiaan secara keseluruhan.

Lebih lanjut ia mengatakan nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan berbicara dan pers, hak-hak perempuan dan anak-anak telah musnah karena kematian umat manusia di Gaza.

“Kaum muda mulai melihat betapa Zionisme adalah sebuah penyimpangan yang melanggar hukum dan saya berharap revolusi ini akan membebaskan dunia dari penyimpangan Zionis,” pungkasnya.

Rekomendasi