Ribuan Pemesanan Hotel di Jepang Dibatalkan Imbas Peringatan Gempa, Sektor Bisnis Rugi Rp14 Miliar

| 14 Aug 2024 08:15
Ribuan Pemesanan Hotel di Jepang Dibatalkan Imbas Peringatan Gempa, Sektor Bisnis Rugi Rp14 Miliar
Hotel Jepang (Dok. Tangkapan layar NHK)

ERA.id - Ribuan orang memutuskan untuk membatalkan perjalanan ke Jepang setelah muncul peringatan gempa besar yang kemungkinan terjadi. Pembatalan ini juga terjadi di sektor perhotelan yang menjadi musim terburuk. 

Para pelaku bisnis perhotelan mengalami sejumlah pembatalan pemesanan kamar setelah badan cuaca mengeluarkan peringatan gempa besar di Jepang. Serikat pekerja hotel di Kochi bagian barat, yang diprediksi akan mengalmi dampak paling buruk, sedikitnya 9.400 orang membatalkan pemesanan hotel mereka.

"Pembatalan yang mencakup periode 9 Agustus hingga 18 Agustus mengakibatkan kerugian sekitar 140 juta yen (Rp14 miliar) dalam pendapatan," kata Susumu Nishitani, seorang perwakilan serikat pekerja, dikutip AFP, Rabu (14/8/2024).

Peringatan tersebut juga mencakup "Palung Nankai", zona bawah laut sepanjang 800 km yang membentang dari Shizuoka, sebelah barat Tokyo, hingga ujung selatan Pulau Kyushu.

Peringatan tersebut bertepatan dengan hari libur tahunan Jepang atau obon. Umumnya, musim ini menjadi hal yang sibuk bagi bisnis pariwisata ketika banyak orang Jepang mengunjungi kampung halaman mereka dan memberi penghormatan kepada leluhur.

"Biasanya semua hotel dan penginapan di kota kami akan dipesan penuh pada saat ini," kata Nishitani. 

Selain di Kochi, ribuan pembatalan lainnya diperkirakan terjadi di Dogo Onsen, kota Matsuyama yang berdekatan, salah satu sumber air panas yang diyakini telah menginspirasi film Spirited Away karya studio animasi Ghibli yang diakui secara global.

Badan cuaca mengatakan minggu lalu gempa besar lebih mungkin terjadi setelah guncangan berkekuatan 7,1 di selatan pada hari Kamis, yang menyebabkan sedikitnya 15 orang terluka. Peringatan tersebut tidak berarti gempa besar akan segera terjadi, tetapi risiko kejadian seperti itu kini telah meningkat, meskipun masih rendah.

"Peringatan tersebut, yang pertama dari jenisnya, tidak berarti gempa besar akan segera terjadi, tetapi risiko kejadian seperti itu kini telah meningkat, meskipun masih rendah," kata pihak berwenang. 

Lebih lanjut, peringatan gempa besar akan dicabut pada hari Kamis minggu ini jika tidak ada kelainan dalam aktivitas seismik yang terdeteksi, media lokal telah melaporkan.

"Kami sedikit berharap bahwa reservasi baru akan mulai bermunculan setelah peringatan dicabut," kata Nishitan

Rekomendasi