Telepon Blinken Saat Tiba di Israel, Menlu Saudi Desak Perang Berakhir di Gaza

| 19 Aug 2024 15:10
Telepon Blinken Saat Tiba di Israel, Menlu Saudi Desak Perang Berakhir di Gaza
Faisal bin Farhan Al Saud (X/@FaisalbinFarhan)

ERA.id - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud menyinggung soal gencatan senjata dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Pembicaraan yang dilakukan lewat sambungan telepon itu terjadi saat Blinken tiba di Israel.

"Para diplomat tinggi bahas perkembangan di kawasan, termasuk upaya mengakhiri perang di Jalur Gaza dan perkembangan di Sudan dan Yaman," kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan, dikutip Al Arabiya, Senin (19/8/2024).

Antony Blinken tiba di Israel untuk kesembilan kalinya sebagai bagian dari upaya memajukan kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Pembicaraan gencatan senjata di ibu kota Qatar, Doha, berakhir pada hari Jumat dengan mengajukan proposal yang mempersempit kesenjangan antara Israel dan Hamas. Proposal itu konsisten dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada tanggal 31 Mei.

Biden mengatakan pada bulan Mei bahwa Israel mengajukan kesepakatan tiga tahap yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong pantai tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan pembangunan kembali Gaza.

Namun Hamas menyebut Israel menambahkan syarat dari pembicaraan gencatan senjata terbaru, termasuk penolakan penarikan pasukan dari wilayah yang diduduki. Bukan itu saja, Israel yang mengacu pada pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mendesak agar pihaknya tetap melanjutkan kependudukan di Persimpangan Netzarim.

"Proposal baru tersebut memenuhi syarat Netanyahu dan sejalan dengan syarat tersebut, khususnya penolakannya terhadap gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza, dan desakannya untuk melanjutkan pendudukan Persimpangan Netzarim (yang memisahkan utara dan selatan Jalur Gaza), penyeberangan Rafah, dan Koridor Philadelphia (di selatan)," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.

Namun, upaya mediasi telah terhenti karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Rekomendasi