ERA.id - Kepolisian Malaysia membantah tuduhan yang menyebut bahwa pejabat senior Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) terlibat dalam aktivitas Global Ikhwan Services and Business (GISB) Holdings. Polisi menyebut tuduhan itu tidak berdasar.
Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain membantah tuduhan keterlibatan pejabat senior kepolisian dalam kasus GISB. Razarudin menyebut klaim itu sebagai fitnah yang dibuat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami menyadari bahwa akun palsu ini adalah sumber dari klaim yang mencemarkan nama baik, dan tuduhan yang menghubungkan petugas PDRM dengan GISB sepenuhnya salah," kata Razarudin kepada Bernama, Senin (23/9/2024).
Tuduhan ini berawal dari sebuah video viral di TikTok, yang menuduh beberapa perwira polisi senior melindungi dan menerima uang dari perusahaan GISB demi keuntungan pribadi.
Kasus dugaan kekerasan seksual anak-anak di panti asuhan yang dikelola oleh GISB ini terbongkar pada 11 September lalu saat polisi melakukan penggerebekan di 20 panti asuhan di Selangor dan Negeri Sembilan. GISB diduga terlibat dalam kegiatan eksploitasi anak dan dugaan doktrin negatif kepada anak-anak.
Dari penggerebekan itu, polisi menangkap ratusan orang yang terdiri dari pengajar hingga pengasuh di panti asuhan. Sedikitnya 402 anak-anak berhasil diselamatkan dalam operasi Ops Global yang melibatkan ribuan anggota kepolisian.
Selama fase keempat operasi yang dilakukan di Semenanjung Malaysia, polisi kembali mengamankan ratusan orang terduga pelaku kekerasan seksual anak di kawasan Kelantan, Melaka, dan Penang.
Dari penggerebekan itu, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk pamflet dan buku-buku yang berisi ajaran sesat. Sampai dengan saat ini, total 355 orang diamankan dalam kasus GISB.