ERA.id - Militer Zionis Israel mengunggah rekaman momen terakhir Pemimpin Hamas Yahya Sinwar sebelum meninggal dunia. Video itu menunjukkan sosok yang disebut Sinwar melempar tongkat kayu ke arah drone yang merekamnya.
Sebelumnya, pada hari Kamis (17/10/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan Sinwar tewas di lokasi yang tidak disebutkan. Para pejabat rezim Zionis pun merayakan kematian pengganti Ismail Haniyeh itu.
Kemudian, juru bicara internasional IDF Letnan Kolonel Nadav Shoshani menyebarkan video berdurasi 48 detik di media sosial yang menggambarkan saat-saat terakhir Sinwar.
Ia tampak duduk dalam bangunan yang sudah setengah hancur di sekeliling puing-puing bangunan lain. Sebelah lengannya tampak putus dan sekujur tubuhnya diselimuti debu.
Melihat kedatangan drone tanpa awak, Sinwar segera mengacungkan tongkat kayu dengan tangan kirinya. Lalu ia melemparnya ke arah drone.
Israel made the mistake of publishing footage of Yahya Sinwar's last moments.
Wearing a kufiyyeh and severely injured, he threw a stick at the drone filming him – a final act of defiance against the Zionist occupation.
In his death, he became a legend. pic.twitter.com/bHEpPSY9TD
— Dan Cohen (@dancohen3000) October 17, 2024
Menurut laporan Jerusalem Post pada Jumat (18/10/2024), unit-unit Brigade Bislach 828 menewaskan Sinwar pada hari Rabu (16/10/2024) dalam operasi militer di Tel Sultan, Gaza selatan.
Pemimpin Hamas itu dilaporkan terlihat oleh drone pengintai memasuki sebuah gedung. Tank-tank lalu menembaki gedung itu dan IDF mengirim drone untuk memeriksa target, lalu kembali menembakinya.
Tak lama kemudian, beredar foto yang memperlihatkan jenazah Sinwar terkubur puing-puing dengan kepala penuh luka.
IDF mengonfirmasi identitas Sinwar dengan mencocokkan catatan gigi dan sidik jari dari saat pemimpin Hamas itu mendekam di penjara.
Media-media Israel melaporkan salah satu jari Sinwar dipotong dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.
Seorang reporter Channel 12 Israel mengunggah gambar barang-barang yang ditemukan di jenazah Sinwar, antara lain uang, korek api, senapan Kalashnikov, dan kartu identitas anggota Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).