ERA.id - Polisi Belanda kembali menangkap lima orang yang diduga melakukan kekerasan kepada penggemar sepak bola Israel di Amsterdam.
"Lima orang lagi telah ditangkap karena dugaan keterlibatan mereka dalam serangan terhadap penggemar sepak bola Israel di Amsterdam," kata polisi Belanda, dikutip Sky News, Selasa (12/11/2024).
Kepolisian menambahkan lima orang yang ditangkap berusia antara 18 hingga 37 tahun, yang dituduh melakukan kekrasan publik terhadap orang lain.
Sekitar 63 orang sudah ditangkap setelah penggemar Israel diserang di ibu kota Belanda pada Kamis (7/11) setelah pertandingan antara klub lokal Ajax Amsterdam melawan Maccabi Tel Aviv. Satu dari lima orang itu dibebaskan dari tahanan tetapi masih berstatus menjadi tersangka.
Sebelumnya pada hari Senin (11/11) Perdana Menteri Belanda Dick Schoof berjanji bahwa Belanda akan memfokuskan semua upayanya untuk membawa pelaku kekerasan ke pengadilan.
"Gambar dan laporan untuk Amsterdam dan apa yang telah kita lihat akhir pekan ini tentang serangan antisemit terhadap orang Israel dan Yahudi benar-benar mengejutkan dan tercela," kata Schoof dalam sebuah konferensi pers.
Serangan itu terjadi setelah pertandingan usia dan menyebabkan lima orang luka. Mereka dikecam sebagai antisemit oleh otoritas Belanda dan pemimpin asing termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Para pemuda menggunakan mobil dan skuter melintasi ibu kota Belanda selama serangan itu dan menabrak para pendukung Maccabi. Lima orang yang terluka dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan akibat luka ringan.
Setelah serangan tersebut, Israel mengirim pesawat tambahan untuk membawa pulang pendukung Maccabi dari Amsterdam.
Dari penyelidikan awal, polisi Belanda mengatakan bahwa penggemar Maccabi sebelum pertandingan telah menyerang sebuah taksi dan membakar bendera Palestina di Amsterdam. Pada hari pertandingan, pendukung Maccabi terekam meneriakkan slogan-slogan anti-Arab dalam video yang beredar.
Setelah kerusuhan itu, bentrokan kembali terjadi pada Senin (11/11) malam. Serangan itu menyasar sebuah trem kosong sambil meneriakkan 'Bebaskan Palestina'.
Puluhan pemuda berpakaian hitam merusak mobil di pinggiran barat, tempat trem diserang di Lapangan '40-'45. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan sebuah trem diserang dengan kembang api dan jendelanya pecah.
"Kami sangat menyadari apa yang terjadi sebelumnya dengan para pendukung Maccabi, tetapi kami pikir itu termasuk kategori yang berbeda dan kami mengutuk segala bentuk kekerasan, tetapi itu sama sekali bukan alasan untuk apa yang terjadi kemudian pada malam itu dalam serangan terhadap orang Yahudi di Amsterdam," kata Schoof.
Lebih lanjut, Schoof memastikan para pelaku kekerasan akan diseret ke pengadilan sambil menunggu proses penyelidikan lebih lanjut.