ERA.id - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mencopot Wakil Presiden Sara Duterte dari jabatannya di Dewan Keamanan Nasional. Sara dinilai tidak relevan dengan tanggung jawab Dewan Keamanan Nasional.
Pencopotan jabatan itu resmi dilakukan setelah Presiden Marcos menandatangani surat keputusan secara resmi. Dalam surat itu, Marcos menekankan reorganisasi Dewan Keamanan Nasional (NCS) harus menjunjung tinggi dan melindungi keamanan dan kedaulatan nasional.
"Saat ini, Wakil Presiden dianggap tidak relevan dengan tanggung jawab keanggotaan di NSC," kata Sekretaris Eksekutif Presiden Lucas P. Bersamin, dikutip Reuters, Jumat (3/1/2025).
Dalam perintah tersebut dikatakan bahwa reorganisasi dewan juga bertujuan untuk menjamin ketahanan lembaga keamanan nasional yang mampu beradaptasi terhadap tantangan baru.
Menariknya, surat perintah itu sudah ditandatangani oleh Marcos pada pada 30 Desember dan baru dirilis pada Jumat (3/1).
Selain dicopot dari Dewan Keamanan Nasional, perubahan tersebut juga mengecualikan mantan presiden dari keanggotaan dewan dan memberikan wewenang kepada Marcos untuk menunjuk pejabat pemerintah dan warga negara lainnya jika diperlukan.
Sara Duterte, putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, saat ini menghadapi tuntutan pemakzulan yang menuduhnya melakukan korupsi, tidak kompeten, dan menimbun kekayaan secara ilegal saat menjabat. Dia membantah klaim tersebut.
Sara Duterte mengatakan dia telah mengontrak seorang pembunuh untuk membunuh presiden, istri dan sepupunya yang merupakan ketua Dewan Perwakilan Rakyat jika dia sendiri yang dibunuh. Dia kemudian mengklaim pernyataannya telah diambil di luar konteks.