Lima Bulan Setelah Tewas Dibunuh Israel, Hassan Nasrallah Akhirnya Akan Dimakamkan, Kapan?

| 03 Feb 2025 16:15
Lima Bulan Setelah Tewas Dibunuh Israel, Hassan Nasrallah Akhirnya Akan Dimakamkan, Kapan?
Hassan Nasrallah (Dok. Istimewa)

ERA.id - Jenazah pemimpin lama Hizbullah, Hassan Nasrallah, akhirnya akan dimakamkan setelah lima bulan dinyatakan tewas dalam serangan Israel. Proses pemakaman Nasrallah itu akan dilakukan pada akhir Februari mendatang.

Sekretaris Jenderal Naeem Qassem mengatakan bahwa Nasrallah gugur sebagai syuhada dalam kondisi sulit, di mana tidak memungkinkan untuk menggelar pemakaman.

"Nasrallah sempat dimakamkan sementara karena alasan keamanan, dan kini kami memutuskan untuk mengadakan pemakaman umum pada 23 Februari," kata Qassem, dikutip Anadolu, Senin (3/2/2025).

Qassem juga mengumumkan bahwa pemakaman akan digelar untuk Sayyid Hashem Safieddine, seorang pejabat senior Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel, hampir sepekan setelah pembunuhan terhadap Nasrallah.

Ia memastikan bahwa Safieddine telah terpilih sebagai sekretaris jenderal menggantikan Nasrallah sebelum akhirnya gugur.

"Sayyid Hashem Safieddine juga akan dihormati sebagai sekretaris jenderal partai. Empat hari setelah Nasrallah gugur, kami memilih Hashem sebagai sekretaris jenderal, dan kami menganggapnya syahid dalam kapasitas tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Nasrallah akan dimakamkan di pinggiran Beirut di sebidang tanah di dekat jalan bandara, sementara Safieddine akan dikebumikan di kampung halamannya, Deir Qanoun, Lebanon selatan.

Diketahui, Nasrallah dibunuh Israel pada 27 September 2024 dalam serangkaian serangan udara di pinggiran selatan Beirut. Safieddine menjadi target pada 3 Oktober.

Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Lebanon pada 26 Januari sesuai perjanjian gencatan senjata, namun menolak dan tenggat waktu diperpanjang hingga 18 Februari.

Gencatan senjata itu mengakhiri serangan antara Israel dan Hizbullah yang dimulai pada Oktober 2023, setelah agresi di Jalur Gaza meningkat dan berkembang menjadi konflik penuh pada September 2024.

Lebih dari satu tahun pertempuran telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon dan melukai banyak lainnya.

Rekomendasi