Guru SD di Daejeon Tusuk Murid hingga Tewas, Ternyata Pernah Dirawat Masalah Mental

| 11 Feb 2025 13:45
Guru SD di Daejeon Tusuk Murid hingga Tewas, Ternyata Pernah Dirawat Masalah Mental
Guru SD tikam murid (Freepik)

ERA.id - Seorang guru di Korea Selatan mengaku sudah menikam muridnya sendiri di sekolah pada Senin (10/2). Murid itu dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit setelah mengalami luka tusuk di bagian leher dan wajah.

Menurut keterangan polisi dan petugas pemadam kebakaran, guru itu mengakui perbuatannya sehingga menyebabknya bocah berusia tujuh tahun tewas. Bocah itu ditemukan dengan luka tusuk di lantai dua gedung sekolah dasar di Daejeon sekitar pukul 06.00 sore waktu setempat oleh neneknya.

"Tim penyelamat membawa gadis itu ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri, tetapi dia kemudian meninggal," demikian laporan tersebut, dikutip Yonhap News, Selasa (11/2/2025).

Sementara itu, pelaku juga mengalami luka tusuk di bagian leher dan lengan. Namun ia berhasil diselamatkan.

Polisi menuturkan guru itu belum ditangkap karena masih menjalani perwatan di rumah sakit. Sementara insiden penusukan itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi mendapati fakta baru terkait guru tersebut. Dikatakan bahwa guru itu sempat terlibat perkelahian sesama guru sebelum menikam muridnya.  

Menurut Kantor Pendidikan Metropolitan Daejon dan kepolisian, guru itu terlibat dalam insiden perkelahian sesama guru di sekolah pada Kamis (6/2).

Pelaku kedapatan sedang duduk meringkuk dan dilaporkan memutar lengan guru lainnya yang berusaha untuk menanyakan masalah yang terjadi.

"Keduanya dipisahkan oleh anggota fakultas lainnya, tetapi tidak ada laporan yang diajukan ke polisi," kata polisi.

Diketahui guru tersebut sempat menjalani perawatan medis terkait masalah psikologis tahun lalu. Ia kembali bekerja setelah cuti untuk menjalani pengobatan.

"Guru perempuan tersebut telah mengambil cuti karena alasan medis sebelum kembali bekerja lebih awal akhir tahun lalu," kata pejabat kantor pendidikan dalam pengarahan tersebut.

Lebih lanjut, Polisi mengatakan mereka telah meminta Layanan Forensik Nasional untuk melakukan otopsi terhadap jasad anak tersebut untuk membantu menentukan penyebab pasti kematian.

Mereka juga berencana untuk menginterogasi guru tersebut, yang sedang menjalani pemulihan di rumah sakit, tentang apakah ia merencanakan kejahatan tersebut dan motifnya.

Rekomendasi