ERA.id - Paus Fransiskus dinyatakan terinfeksi pneumonia setelah beberapa hari menjalani perawatan. Pneumonia itu menyerang kedua paru-paru Paus.
Dalam pernyataan yang dirilis Vatikan, Paus sempat menjalani rontgen dada hingga uji laboratorium sejak dirawat pada Jumat (14/2) lalu. Dari hasil tes yang dilakukan, ditemukan bahwa Paus mengalami pneumonia.
"Uji laboratorium, rontgen dada, dan kondisi klinis Bapa Suci terus menunjukkan gambaran yang rumit," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Selasa (19/2/2025).
Pada pernyataan itu juga disebutkan terjadi infeksi polimikroba yang muncul di atas bronkiektasis dan bronkitis asma. Hal ini membuat Paus memerlukan penggunaan terapi antibiotik kortison, membuat perawatan terapeutik menjadi lebih rumit.
"Pemindaian CT dada lanjutan yang dilakukan Bapa Suci sore ini menunjukkan timbulnya pneumonia bilateral, yang memerlukan terapi obat tambahan," katanya.
Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma Jumat lalu karena bronkitis.
Diketahui bagian paru-paru kanan Paus dipotong ketika ia berusia 21 tahun, setelah mengalami radang selaput dada yang hampir membunuhnya.
Vatikan sendiri telah membatalkan audiensi kepausan pada hari Sabtu dan mengatakan bahwa ia tidak akan menghadiri misa pada hari Minggu, meskipun belum mengumumkan rencana untuk doa Angelus mingguannya, yang biasanya diadakan pada hari Minggu.
"Meskipun demikian, Paus Fransiskus dalam semangat yang baik. Fransiskus menghabiskan hari kelimanya di rumah sakit dengan istirahat bergantian dengan doa dan membaca teks," kata Vatikan.
"Ia bersyukur atas kedekatan yang ia rasakan saat ini dan meminta, dengan hati yang bersyukur, agar kita terus berdoa untuknya", tambahnya.
Kondisi kesehatan ini menjadi babak baru dari yang dialami Paus Fransiskus. Paus sempat menjalani operasi hernia dan usus besar sejak 2021 dan menggunakan kursi roda karena nyeri di lututnya.