Ini Alasan Trump Larang Mahasiswa Asing di Universitas Harvard

| 05 Jun 2025 10:58
Ini Alasan Trump Larang Mahasiswa Asing di Universitas Harvard
Harvard (Dok. Istimewa)

ERA.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani dekrit untuk menangguhkan visa bagi mahasiswa internasional baru Universitas Harvard. Dekrit baru ini dikeluarkan dengan alasan hubungan luar negeri yang mengkhawatirkan.

Gedung Putih menyatakan bahwa Trump sudab menandatangani dekrit untuk menangguhkan masuknya warga negara asing yang ingin belajar atau berpartisipasi dalam program pertukaran di Universitas Harvard. Keputusan ini merupakan yang terbaru di tengah meningkatnya perselisihan dengan lembaga Ivy League tersebut.

"Saya telah memutuskan bahwa perlu untuk membatasi masuknya warga negara asing yang ingin memasuki Amerika Serikat semata-mata atau terutama untuk berpartisipasi dalam program studi di Universitas Harvard atau dalam program pertukaran pengunjung yang diselenggarakan oleh Universitas Harvard," kata Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Kamis (5/6/2025).

Pada berkas berisi dua halaman itu dikatakan bahwa Harvard telah menunjukkan sejarah hubungan luar negeri yang mengkhawatirkan dan radikalisme.

Perintah tersebut juga mengarahkan Departemen Luar Negeri AS untuk mempertimbangkan pencabutan visa akademik atau pertukaran yang ada dari setiap mahasiswa Harvard saat ini yang memenuhi kriteria aturan terbaru.

Bulan lalu, Departemen Luar Negeri memerintahkan semua misi konsulernya di luar negeri untuk memulai pemeriksaan tambahan terhadap pemohon visa yang ingin bepergian ke Universitas Harvard untuk tujuan apa pun.

Harvard berpendapat bahwa pemerintahan Trump membalasnya karena menolak menyetujui tuntutannya untuk mengendalikan tata kelola, kurikulum, dan ideologi fakultas dan mahasiswanya.

Pada berkas itu juga dikatakan bahwa FBI sudah lama memperingatkan bahwa musuh asing memanfaatkan akses mudah ke pendidikan tinggi Amerika untuk mencuri informasi, mengeksploitasi penelitian dan pengembangan, serta menyebarkan informasi palsu.

Selain itu, Harvard dinilai telah melihat peningkatan drastis dalam kejahatan dalam beberapa tahun terakhir sementara gagal mendisiplinkan setidaknya beberapa kategori pelanggaran perilaku di kampus.

Pemberitahuan itu juga menuduh universitas tersebut gagal memberikan informasi yang cukup kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tentang kegiatan ilegal atau berbahaya yang diketahui dari mahasiswa asing.

"Harvard terlibat secara luas dengan musuh asing," katanya sambil menuduh kampus itu menerima lebih dari 150 juta dolar AS dari China saja.

Pembatasan visa mahasiswa baru di Harvard menandai tindakan keras terbaru pemerintahan Trump dalam serangan multifront terhadap universitas tertua dan terkaya di negara itu.

Ini mengikuti langkah-langkah sebelumnya untuk membekukan miliaran dolar dalam bentuk hibah dan pendanaan lainnya, mengakhiri status bebas pajak sekolah dan untuk membuka penyelidikan apakah tempat itu mendiskriminasi karyawan atau pelamar kerja kulit putih, Asia, laki-laki atau heteroseksual.

Trump menuduh universitas-universitas top AS adalah tempat lahirnya gerakan anti-Amerika. Bulan lalu, pemerintahannya mencabut kemampuan Harvard untuk menerima mahasiswa asing, sebuah langkah yang kemudian diblokir oleh hakim federal.

Rekomendasi