Utang Negara Capai 92 Miliar Dolar, Lebanon Sempat Umumkan Bangkrut Maret Lalu

| 05 Aug 2020 17:30
Utang Negara Capai 92 Miliar Dolar, Lebanon Sempat Umumkan Bangkrut Maret Lalu
Warga Lebanon memprotes kondisi negaranya di mana harga barang-barang naik 3x lipat dan nilai mata uang lira turun 80% terhadap dolar AS.

ERA.id - Maret lalu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Lebanon mengumumkan kebangkrutan akibat menanggung beban utang 92 miliar dolar, atau hampir 170 persen dari pendapatan domestik brutto (PDB) negara itu.

Krisis ekonomi memang telah melumpuhkan sendi-sendi kehidupan warga Lebanon. Hampir setengah dari populasi negara ini, seperti dilansir dari data yang didapatkan The Guardian, hidup di bawah garis kemiskinan, dan 35 persen warganya tidak bekerja.

Ribuan orang memilih untuk meninggalkan negeri itu. Sementara, warga yang memilih tinggal terus melancarkan aksi protes terhadap sistem politik yang dianggap korup dan tidak kompeten.

Mei lalu, Lebanon telah memulai negosiasi dengan Badan Moneter Dunia (IMF) untuk mendapatkan suntikan dana pembangunan. Namun, pembicaraan antar keduanya saat ini mandeg.

Saat ini, warga harus menghadapi harga barang-barang yang meningkat tiga kali lipat, sementara nilai mata uang lira jatuh hingga 80 persen.

Martin Chulov menulis di The Guardian:

"Mereka yang masih bekerja hanya bisa bertahan selama satu bulan ke depan. Mal-mal kosong. Angka kemiskinan meroket; kasus kriminalitas meningkat; dan banyak permusuhan terjadi di jalanan."

Lebanon juga bergantung pada impor untuk memenuhi pasokan makanannya. TObias Schneider, periset di Global Public Policy Institute di Berlin, berkata bahwa 90 persen konsumsi terigu Lebanon disokong oleh terigu impor, yang umumnya datang dari Russia. Terigu dipakai sebagai bahan pembuatan flatbread yang merupakan makanan sehari-hari warga Lebanon.

Dengan pelabuhan Beirut rusak parah, Lebanon pun akan makin terpuruk. Perbatasan darat mereka secara praktis tertutup. Di satu sisi mereka berbatasan dengan Suriah yang diamuk perang. Di sisi lain, mereka berbatasan dengan Israel, yang secara teknis sedang dalam kondisi perang terhadap Lebanon.

Tags : ledakan
Rekomendasi