ERA.id - Pemain sepak bola terkemuka Lebanon, Mohammed Atwi, meninggal pada hari Jumat (18/9/2020) waktu setempat, hampir sebulan setelah dia terluka di Beirut oleh peluru nyasar yang mengenai kepalanya, Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah melaporkan.
Lelaki berusia 33 tahun itu sempat berada di unit perawatan intensif sejak penembakan 21 Agustus lalu. Asal muasal peluru nyasar yang mengenai dirinya tidak pernah ditemukan.
Kasus ini mengejutkan Lebanon, di mana penembakan dari senjata dan senapan ke udara dalam perayaan adalah hal biasa di pesta pernikahan, pemakaman atau ketika pemimpin politik memberikan pidato-bahkan ketika seorang siswa lulus ujian sekolah menengah.
Setelah Atwi ditembak, banyak orang Lebanon mulai menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap penembakan tersebut. Beberapa orang telah terbunuh oleh peluru nyasar di Lebanon dalam beberapa tahun terakhir.
#Lebanon’s 🇱🇧 leading soccer player Mohammed Atwi died on Friday, nearly a month after he was wounded in #Beirut by a stray bullet that hit him in the head
He was 33
The origin of the stray bullet that struck him was never determined (and will never be) https://t.co/3gKNEgXNnw
— Saad Abedine (@SaadAbedine) September 18, 2020
Menteri Olahraga dan Pemuda Lebanon Vartine Ohanian menulis twit, "terkejut dengan meninggalnya bintang sepak bola Mohammed Atwi."
Dia menambahkan bahwa Lebanon telah kehilangan "seorang yang rendah hati dan sopan serta simbol dari olahraga yang beradab."
Atwi bermain untuk timnas Lebanon dan beberapa tim lokal di Lebanon, termasuk Ansar. Tim terakhir yang dia mainkan adalah al-Akhaa al-Ahly Aley atau National Brotherhood of Aley Sporting Club.
Atwi kemudian pada hari Jumat dimakamkan di kampung halamannya di Harouf di Lebanon selatan.