ERA.id - Pakar vaksin di China mengingatkan negara-negara di dunia untuk lebih rasional dalam menyikapi kasus kematian akibat vaksinasi influensa di Korea Selatan.
Pakar vaksin dari Shanghai Tao Lina, seperti dikutip ANTARA dari media setempat, Rabu (28/10/2020) mengatakan tak ada bukti yang mengarahkan kasus kematian tersebut pada suntikan vaksin influenza. Namun, ada beberapa negara yang tiba-tiba menghentikan program vaksinasi flu, dan hal itu sangat disayangkan, kata sang pakar.
Sedikitnya 59 orang di Korsel meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin flu musiman. Pemerintah Korsel, Senin (26/10/2020), menyatakan bahwa kematian tersebut tidak berkaitan dengan vaksinasi massal dan program vaksinasi akan terus berlanjut.
Singapura pada Minggu, menyatakan menghentikan sementara penggunaan vaksin seperti yang digunakan oleh Korsel.
Lina mengingatkan negara-negara harus waspada terhadap vaksin baru di pasaran, namun, masyarakat perlu bersikap rasional terhadap vaksin flu yang justru akan membantu memerangi COVID-19 tahun ini.
Di Korsel, vaksin flu tersebut diberikan untuk menghadapi musim dingin seperti halnya di China.
Di beberapa wilayah China sendiri permintaan vaksin flu meningkat dari level 2 persen, atau angka rata-rata dua tahun lalu. Pada 8 September, sejumlah fasilitas kesehatan di China telah menyuntikkan 15,87 juta dosis vaksin flu. Beberapa pengamat memperkirakan pada tahun ini akan mencapai 50 juta dosis.
Tingkat vaksinasi tahun ini akan mencapai 4 persen, seperti perkiraan Feng Luzhao, pakar kesehatan masyarakat Peking Union Medical College.