Singsingkan Lengan, Tiga Eks Presiden AS Bersedia Divaksin COVID-19 di Depan Kamera

| 03 Dec 2020 19:58
Singsingkan Lengan, Tiga Eks Presiden AS Bersedia Divaksin COVID-19 di Depan Kamera
Barack Obama (kiri), George W. Bush, dan Bill Clinton. (Foto: Matt O'Donnell)

ERA.id - Ketika Presiden Donald Trump masih tampak abai pada memburuknya pandemi COVID-19 di negara yang ia pimpin, tiga pendahulunya malah lebih dulu bersedia menyingsingkan lengan baju di depan kamera dan disuntik vaksin korona demi meningkatnya kepercayaan publik mengenai efektivitas vaksin tersebut.

Upaya dari Presiden George W. Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama diprediksi bakal membuat gusar Presiden Trump. Ia selama ini selalu ingin diakui sebagai orang yang membuat proses pengembangan vaksin COVID-19 berlangsung cepat. Namun, di saat yang sama, Trump dianggap telah mengabaikan aspek kesehatan masyarakat lainnya, sehingga lebih dari seperempat juta warga AS meninggal karena infeksi korona baru.

"Realitanya adalah bahwa bulan Desember dan Januari serta Februari akan menjadi waktu yang berat. Saya sendiri yakin bahwa bulan-bulan itu akan jadi masa terberat dalam sejarah kesehatan publik di negeri ini," kata direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC), Dr. Robert Redfield, Rabu (2/12/2020) dikutip CNN.

Para dokter mewanti-wanti bahwa angka kematian akibat COVID-19 di AS bisa mencapai 450.000 tahun depan.

Kampanye mengenai krisis wabah korona baru dari tiga mantan presiden AS diharapkan mampu menyadarkan warga AS yang masih ngeyel tak mau diatur, terutama di tengah masa liburan akhir tahun ini.

Freddy Ford, kepala staf Presiden Bush, mengatakan pada CNN bahwa Presiden AS ke-43 itu telah bertanya ke para pakar kesehatan di AS soal bagaimana ia bisa membantu di tengah krisis wabah COVID-19. "Presiden Bush akan ikut antrian suntikan vaksin, dan dia akan dengan senang hati melakukannya di depan kamera," kata Ford.

Sekretaris Presiden Clinton juga mengabarkan bahwa sang eks presiden bersedia divaksin di depan publik.

Obama sendiri secara langsung, dalam sebuah wawancara dalam program SiriusXM, mengatakan bahwa ia bersedia divaksin bila Dr. Anthony Fauci, salah satu ahli kesehatan publik di AS, mengatakan bahwa vaksin tersebut aman dipakai.

"Saya pun mau menampilkan momen itu di depan TV, sehingga orang-orang tahu bahwa saya turut percaya pada ilmu pengetahuan," kata dia.

Langkah para pemimpin AS ini mengingatkan publik pada sikap para pemimpin di tengah krisis dunia di masa lalu. Misalnya ketika Presiden Clinton dan Presiden George HW Bush bekerja bahu membahu pasca terjadinya bencana tsunami di Asia Tenggara pada tahun 2004.

Di tahun 2017, Clinton, kedua presiden Bush, dan Jimmy Carter turut memberikan donasi kemanusiaan untuk para korban bencana angin topan.

Trump, yang sejak 2016 tampak berusaha menyingkir dari pengaruh tatanan politik di Washington, dikabarkan belum menunjukkan minat untuk ikut tampil di depan publik dalam kampanye vaksin korona  bersama para pendahulunya tersebut nantinya.

Rekomendasi