ERA.id - Rakyat Brazil bakal memiliki menteri kesehatan baru - untuk kali keempat sejak awal pandemi COVID-19. Seperti diumumkan Presiden Jair Bolsonaro, Senin, (15/3/2021) malam, posisi krusial ini kelak akan diberikan kepada Dr. Marcelo Queiroga, presiden Serikat Kardiologi Brazil.
Queiroga akan menggantikan jenderal militer Eduardo Pazuello, yang baru menjabat kurang dari setahun.
"Penunjukan terhadap Marcelo Queiroga diputuskan pada siang ini (Senin)," ucap Bolsonaro pada pendukungnya, dikutip oleh CNN. "Saya telah mengenalnya selama bertahun-tahun. Ia punya segalanya agar bisa menjalankan posisi ini dengan baik, melanjutkan segalanya yang telah dilakukan Pazuello hingga hari ini."
Penunjukan Queiroga ini terjadi di tengah momen mendung di dunia kesehatan Brazil. Pada Senin itu saja, total 279.286 warga Brazil telah tewas karena infeksi virus corona. Rumah-rumah sakit kepenuhan pasien. Ruang intensif di 22 dari 26 negara bagian di Brazil kini hampir mencapai titik kapasitas maksimal.
Pazuello sendiri belakangan dikritik habis-habisan terkait kurangnya stok vaksin corona dan langkanya stok tabung oksigen di Manaus, ibukota negara bagian Amazonas.
Setelah ditunjuk, Queiroga akan memilih tim kerjanya dan menjalankan proses transisi "dalam satu atau dua pekan ke depan", sebut Bolsonaro.
Kementerian kesehatan Brazil diterpa berbagai turbulensi sejak awal pandemi corona. Luiz Henrique Mandetta, menteri kesehatan pertama, adalah dokter yang menyarankan aturan jaga jarak, namun, akhirnya dipecat Bolsonaro pada April 2020 karena keduanya tak sepakat mengenai strategi pandemi nasional.
Posisinya lantas digantikan ahli kanker Nelson Teich. Namun, Teich segera mengundurkan diri satu bulan karena berbeda pendapat dengan Bolsonaro.
Pada Mei 2020, Teich digantikan oleh Pazuello, yang tidak punya pengalaman apapun di bidang kedokteran dan dikenal publik karena mengerahkan pasukan selama Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro dan selama penanganan pengungsi Venezuela di tahun 2018.