ERA.id - Presiden Joko Widodo angkat bicara soal konflik di Myanmar yang telah memakan banyak korban masyarakat sipil. Atas kejadian tersebut, Jokowi menyampaikan rasa duka cita dan simpati mendalam bagi para keluarga korban.
"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat peggunaan kekerasan di Myanmar," ujar Jokowi lewat video yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/2021).
Indonesia, kata Jokowi, mendesak agar kekerasan yang terjadi di Myanmar segera dihentikan. Dia menekankan bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi priorita utama.
Jokowi menambahkan, pemerintah Indonesia akan mendesak untuk menggelar dialog. Tujuannya agar rekonsiliasi segera dilakukan.
"Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaiana, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi akan segera menghubungi Sultan Brunei Darussalam yang merupakan Ketua ASEAN untuk segera menggelar pertemun membahas kekerasan yang terjadi di Myanmar.
"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan sultan Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN agar segera dimunginkannnya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," tegasnya.
Seperti diketahui, situasi di Myanmar masih terus memanas pasca kudeta yang dilakukan oleh militer di Myanmar. Bentrokan antara militer dan masyarakat sipil juga terus terjadi. Tercatat, 149 warga sipil tewas dalam bentrokan sejak 1 Februari, seperti disampaikan badan HAM PBB.