ERA.id - Israel sudah tak mewajibkan warganya memakai masker saat berada di ruangan terbuka. Langkah berani yang diambil menyusul kesuksesan program vaksinasi di negara tersebut.
Meski masker masih wajib dipakai di dalam tempat umum tertutup, seperti pertokoan, mall, dan tempat ibadah, per Minggu, (18/4/2021), warga di Israel bisa berjalan di taman atau ruang terbuka lainnya tanpa perlu mengenakan masker, demikian dilaporkan Insider.
Pada Senin, Israel juga selangkah lagi menuju ke kondisi pra pandemi, dengan membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk pertama kalinya sejak September lalu.
Berdasarkan basis data pencatatan program vaksinasi koran New York Times, per Rabu 60 persen warga Israel sudah mendapatkan setidaknya satu dosis suntikan vaksin Covid-19. Sementara itu, 56 persen populasinya seudah menjalani vaksinasi corona secara penuh.
Seperti dilaporkan Reuters, kini 81 persen warga Israel yang berusia di atas 16 tahun sudah divaksin secara penuh. Anak-anak di bawah umur 16 tahun memang belum diperkenankan disuntik vaksin Pfizer/BioNTech, namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyatakan perijinan vaksinasi untuk kelompok umur tersebut sedang dalam proses.
Puncak jumlah infeksi harian mencapai angka 10 ribu kasus pada Januari. Namun, di bulan April, kasus infeksi harian telah turun menjadi beberapa ratus saja, demikian ditunjukkan oleh data Universitas Johns Hopkins.
"Kami menjadi pemimpin global saat ini dalam membebaskan diri dari virus korona," sebut PM Netanyahu, dikutip Reuters. "Namun, kami belum benar-benar berhasil. Virus tersebut masih bisa kembali lagi."
Israel mulai mewajibbkan pemakaian masker kepada warganya sejak April tahun lalu.
Meski warga Israel cukup gembira dengan kebebasan tak bermasker di tempat terbuka, beberapa orang memilih untuk tetap berhati-hati dan tetap memakai masker mereka saat berada di luar ruangan, demikian dilaporkan koran setempat Haaretz.