ERA.id - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan "bertekad melanjutkan operasi (militer) sampai tujuan tercapai" pada Rabu, (19/5/2021) waktu setempat, sehingga menampik desakan de-eskalasi pertikaian, di sekitar Gaza, dari presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Sebelumnya, dilansir dari Politico, PM Netanyahu telah bercakap-cakap via telepon dengan Presiden Biden, yang menginginkan "de-eskalasi drastis hari ini (Rabu)" antara Israel dan warga Palestina di Jalur Gaza.
Pernyataan Netanyahu pun memperlihatkan gap antar kedua mitra erat itu terkait kapan pertempuran di kawasan itu harus diakhiri.
Media Politico menyebut tampikan Netanyahu terhadap desakan Biden mungkin dilatari oleh situasi politik Israel saat ini. Untuk diketahui, Netanyahu baru-baru ini gagal membentuk pemerintahan usai pilpres keempat kalinya dalam dua tahun. Sementara itu, koalisi politiknya bergantung cukup besar pada faksi sayap kanan yang berpandangan keras terhadap milisi Hamas.
Pernyataan Biden pada Rabu, yang dirilis oleh Gedung Putih pada Rabu pagi, juga menjadi yang paling tegas sejauh ini terkait pertikaian di Timur Tengah itu. Kalimat itu muncul setelah sebelumnya ia berkata bakal mendukung upaya gencatan senjata antara Israel dan milisi Palestina.
Saat ini lebih dari 200 warga Palestina, banyak di antaranya anak-anak, telah tewas akibat pertempuran di sekitar Gaza dan teritori jajahan Israel.