ERA.id - Sebuah kabin berpenumpang yang ditarik kabel, alat transportasi ini dinamakan 'cable car' atau juga gondola, di Italia terhempas ke tanah, Minggu, (23/5/2021), menewaskan sedikitnya 12 orang dan mengharuskan dua anak kecil dirawat di rumah sakit, sebut otoritas Italia.
Regu penyelamat kini masih melanjutkan pencarian di sekitar wilayah pegunungan itu karena ada indikasi ada orang ke-15 yang ikut dalam gerbong gondola itu, dilansir dari Associated Press.
🔴 #Piemonte, funivia #StresaMottarone: il 118 piemontese ha confermato che 9 persone sono decedute, mentre 2 minorenni sono stati elitrasportati in codice rosso a Torino. Proseguono le operazioni di Soccorso Alpino, @emergenzavvf, 118, @_Carabinieri_ e altri enti dello Stato. pic.twitter.com/ommsfJ4qm4
— Corpo Nazionale Soccorso Alpino e Speleologico (@cnsas_official) May 23, 2021
Lokasi kejadian menunjukkan gerbong sudah tergeletak di tanah dalam kondisi remuk. Area tersebut berada di luar kawasan hutan pinus di dekat bukit Mottarone.
Walter Milan, juru bicara regu penyelamat Alpine, mengatakan bahwa di jarak 100 meter dari tiang puncak, jarak gerbong dari permukaan tanah cukup tinggi.
Otoritas masih belum mengetahui penyebab pasti insiden tragis tersebut.
Milan mengatakan bahwa kabel suspender pernah diperbaiki pada tahun 2016 dan kawasan itu baru dibuka baru-baru ini semenjak pemberhentian kebijakan lockdown.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi menyatakan turut berdukacita bagi keluarga korban "terutama saya cukup prihatin kepada anak-anak yang terluka cukup parah, juga pada keluarga mereka," demikian sebut Associated Press.
Meski penyebab insiden masih belum pasti, insiden kali ini memicu pertanyaan lebih kritis terhadap infrastruktur transportasi di Italia. Pada 2018, jembatan Morandi di Genoa ambrol setelah bertahun-tahun tak terurus, hingga menewaskan 43 orang.