20 Polisi Myanmar Diklaim Tewas dalam Bentrok dengan Pemberontak Anti-Junta

| 24 May 2021 16:12
20 Polisi Myanmar Diklaim Tewas dalam Bentrok dengan Pemberontak Anti-Junta
Dokumen: Pengunjuk rasa membawa bendera dan menunjukkan simbol tiga jari sebagai bentuk protes atas kudeta militer di Myanmar, Jumat, (12/2/2021). (Foto: REUTERS/STRINGER/STRINGER).

ERA.id - Puluhan pasukan keamanan Myanmar tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemberontak, Minggu, (23/5/2021).

Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), yaitu pasukan sipil anti-kudeta yang memerangi pasukan keamanan dengan senjata rakitan, menyatakan sedikitnya 20 polisi tewas dan satu pos polisi berhasil dirampas di kota Moebyel, negara bagian Shan, Myanmar.

Pos polisi tersebut dibakar habis, sebut laporan di The Guardian, sementara para tentara pemberontak menyandera empat petugas keamanan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan tubuh-tubuh berseragam tergeletak di dekat pos polisi dan kendaraan yang terbakar.

Kota Moebyel terletak 100 km sebelah timur ibu kota Naypyidaw, Myanmar. Daerah ini ada di dekat teritori yang dikuasai kelompok etnis bersenjata yang selama berpuluh-puluh tahun memberontak untuk mendapatkan otonomi.

Media televisi setempat tidak menyiarkan peristiwa ini, dan Reuters tidak bisa mendapatkan komentar dari juru bicara junta militer terkait insiden.

Myanmar berada dalam situasi kacau balau sejak kudeta di bulan Februari, yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. Aparat keamanan telah menggunakan senjata mematikan untuk meredam gelombang demonstrasi.

Jumlah warga sipil yang tewas di tangan aparat telah mencapai angka 815 orang, menurut organisasi setempat.

Rekomendasi