Olimpiade Tokyo Tanpa Sorak-Sorai, Tos Antar Penonton Juga Dilarang

| 31 May 2021 20:06
Olimpiade Tokyo Tanpa Sorak-Sorai, Tos Antar Penonton Juga Dilarang
Simbol Olimpiade di Tokyo. (Foto: IOC Media/Unsplash)

ERA.id - Para fan yang menghadiri ajang Olimpiade Tokyo Juli nanti diwajibkan telah selesai divaksin atau menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 sebelum memasuki gelanggang olah raga manapun, demikian dilaporkan koran Jepang Yomiuri Shimbun.

Audiens juga dilarang bersorak, makan, melakukan tos tangan, dan minum alkohol di sekitar area ajang olah raga tersebut.

"Rencana ini, lewat pembatasan, dimaksudkan untuk menyetop persebaran infeksi selama ajang Olimpiade," sebut koran tersebut, Senin, (31/5/2021).

Panitia Olimpiade Tokyo, pada Juni nanti, baru akan memutuskan berapa jumlah maksimal penonton - jika ada - yang diperbolehkan berada di tempat penyelenggaraan acara. Warga Jepang sendiri umumnya ingin Olimpiade Tokyo, yang telah ditunda setahun, dibatalkan sepenuhnya mengingat wabah Covid-19 masih belum terkendali.

Dalam rencana terbaru, para penonton diwajibkan menunjukkan sertifikat vaksinasi atau hasil negatif tes Covid-19 atas biaya sendiri. Tes maksimal dilakukan sepekan sebelum menghadiri ajang Olimpiade yang mereka minati.

Penonton juga wajib memakai masker, mengisi lembar pengecekan kesehatan, dan saat sudah di dalam, tidak boleh bersorak atau melakukan tos dengan orang lain.

Para fan internasional telah dilarang menghadiri Olimpiade Tokyo, dan penonton lokal yang melanggar aturan bakal dilarang masuk ke gelanggang atau diusir dari lokasi.

Melanjutkan sentimen negatif dari masyarakat lokal Jepang, pengumuman terbaru ini memicu ribuan kritik di Twitter. Warga terheran atas kukuhnya pemerintah Jepang untuk terus menyelenggarakan Olimpiade di tengah pandemi.

Komite pelaksana Olimpiade Tokyo belum memberi respons atas permintaan tanggapan dari kantor berita Reuters, Senin.

Jepang, pada Jumat, mengumumkan memperpanjang masa tanggap darurat di Tokyo dan area lainnya hingga 20 Juni. Meski tingkat infeksi baru telah menurun, negeri tersebut dikabarkan masih menghadapi banyak pasien kritis akibat infeksi Covid-19.

Sejumlah polling menunjukkan penolakan terhadap Olimpiade Tokyo cukup tinggi. Jajak pendapat nasional oleh Nikkei, dirilis Senin, menunjukkan 62 persen responden setuju bila Olimpiade dibatalkan.

Jajak pendapat oleh Yomiuri, Senin, menunjukkan 49 persen warga yang tinggal di Tokyo ingin ajang olahraga itu tetap dijalankan, namun, 48 persen responden ingin acara itu dibatalkan.

 

 

Rekomendasi