ERA.id - Sebuah kawasan pemukiman di Kanada masih dalam masa berkabung setelah empat orang anggota keluarga terbunuh pada Minggu lalu. Belakangan diketahui motif pembunuhan terencana itu adalah kebencian atas identitas tertentu.
Dilansir dari News, (9/6/2021), pada Minggu, seorang pemuda berusia 20 tahun memakai perisai badan dan dengan sengaja mengendarai truk hingga menabrak satu keluarga Muslim di London, Ontario, di Kanada.
Polisi setempat mengatakan pemuda itu mengaku berbuat demikian "karena (keluarga tersebut) adalah Muslim."
Canada's PM Trudeau vowed to crack down on far-right groups after a white man deliberately drove into a Muslim family, killing 4 people aged 15-74.
"This was a terrorist attack."
Only a 9-year-old boy survived. Authorities are reviewing terror charges against the suspect. pic.twitter.com/ol47gFNHSP
— AJ+ (@ajplus) June 8, 2021
Polisi berhasil mengamankan pelaku 7 km dari TKP. Pelaku dituduh berusaha kabur setelah menjalankan "kejahatan terencana yang dimotivasi oleh rasa benci."
Menteri Keamanan Masyarakat Kanada Bill Blair menyebut insiden itu sebagai "aksi Islamofobia yang mengerikan".
"(Polisi) meyakini keluarga itu menjadi sasaran atas dasar keyakinannya, dan bahwa pelaku terdorong oleh rasa bencinya terhadap kaum Muslim," sebut Blair, dikutip dari News.
Identitas para korban belum dipublikasikan oleh polisi. Namun, para korban mencakup wanita berusia 74 tahun, pria berusia 46 tahun, wanita berusia 44 tahun, dan seorang perempuan remaja 15 tahun.
Anak laki-laki berusia 9 tahun mengalami luka dan tengah dirawat di rumah sakit dan kini kondisinya membaik.
"Terus terang, ini adalah pembunuhan massal yang dilakukan terhadap kaum Muslim, terhadap warga London, yang berakar dari rasa benci," sebit wali kota setempat, Ed Holder.
Kini, banyak buket bunga tampak ditaruh di tempat kejadian. Doa mengenang jiwa para korban dilaksanakan di masjid setempat, Selasa malam waktu Ontario.
Terduga pelaku, yang diketahui bernama Nathaniel Veltman, telah dikenai empat pasal pembunuhan dan satu pasal pencobaan pembunuhan. Media News menyebut pemerintah setempat juga telah berbicara dengan polisi federal dan jaksa agung soal kemungkinan aksi tersebut dikategorikan sebagai "aksi terorisme".
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam cuitannya di Twitter mengaku "ngeri" dengan serangan yang terjadi.
"Bagi kerabat dari mereka yang terteror oleh serangan kebencian kemarin (Minggu), kami selalu ada untuk Anda," kata dia.
"Kepada komunitas Muslim di London dan kaum Muslim di seluruh negeri ini, ketahuilah bahwa kami mendukung kalian. Islamofobia tidak memiliki ruang dalam komunitas kita. Rasa benci ini berbahaya dan tercela - dan harus dihentikan," kata dia.
Polisi menyebut serangan terjadi pada Minggu malam ketika keluarga tersebut sedang berjalan kaki bersama.