Mantan Biarawati Akui Pakai Rp11,9 Miliar Uang Sekolah untuk Main Judi

| 10 Jun 2021 11:22
Mantan Biarawati Akui Pakai Rp11,9 Miliar Uang Sekolah untuk Main Judi
Ilustrasi: Beberapa biarawati katolik berjalan menuju katedral. (Foto: Kyle Petzer/Unsplash)

ERA.id - Seorang mantan biarawati mengaku menggelapkan duit hingga 835 ribu dolar AS atau setara Rp11,9 miliar selama sepuluh tahun mengelola sebuah sekolah Katolik di California, AS. Uang itu lantas ia pakai untuk main judi, demikian disebutkan penyidik federal AS.

Dilansir dari The Guardian, (10/6/2021), Suster Mary Margaret adalah mantan kepala sekolah di St James Catholic School di Torrance, California. Ia tertangkap menggunakan uang masuk hingga donasi ke sekolah untuk membiayai aktivitas judinya di kasino dan juga pengeluaran kartu kreditnya.

Padahal, wanita berusia 79 tahun itu, sebagai biarawati, telah mengucapkan kaul kemiskinan di usia 18 tahun dan hidup dalam tarekat relijius selama 59 tahun.

Kepada para penyidik, Kreuper mengakui ia telah memalsukan laporan keuangan bulanan dan tahunan yang ia berikan ke pengelola sekolah demi menutupi korupsinya.

Kepada koran the Washington Post, pengacara Kreuper menyatakan bahwa sang terdakwa "sangat menyesal" dan "meminta maaf atas kerugian yang ia sebabkan".

"Segera setelah ia ketahuan, ia mengaku bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, dan ia sangat kooperatif terhadap penegak hukum dan pihak keuskupan agung," sebut sebuah pernyataan, dikutip dari The Guardian.

Pernyataan yang sama juga menyebut sang mantan suster "mengalami masalah kejiwaan yang mempengaruhi keputusannya."

Korupsi Kreuper pertama kali terendus dalam sebuah audit yang dilakukan tahun 2018, atau setelah wanita itu pensiun. Penyidik mendengar bahwa suster tersebut juga pernah meminta karyawan sekolah untuk "mengubah dan menghancurkan catatan finansial".

Jika terbukti bersalah, Kreuper bisa dipenjara hingga 40 tahun di penjara federal AS.

Keuskupan agung di Los Angeles - yaitu persekutuan umat Katolik regional yang dipimpin oleh seorang uskup agung - dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa "komunitas umat beriman di St James sangat terkejut dan terpukul atas perilaku tersebut". Mereka juga beryukur atas kerja investigasi pihak penyidik atas kasus terkait.

Rekomendasi